Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Avtur Turun, Biaya Haji Diharapkan Ikut Turun

Rendi Setiawan - Kamis, 4 Februari 2016 - 02:46 WIB

Kamis, 4 Februari 2016 - 02:46 WIB

427 Views

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Jakarta, 25 Rabi’ul Akhir 1437/4 Februari 2016 (MINA) – Anggota Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI Linda Megawati mengatakan, tren penurunan harga avtur (bahan bakar pesawat) diharapkan bisa ikut menurunkan ongkos naik haji bagi jamaah haji Indonesia.

“Harusnya, penurunan ongkos bisa signifikan sampai 20 persen. Intinya harus ada perubahan tarif yang  secara transparan dikalkulasikan ke publik, karena ini menyangkut kepentingan masyarakat,” kata Linda di sela-sela rapat Panja di Gedung Nusantara, Jakarta, Rabu (3/2), demikian siaran pers DPR RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ia berharap, penurunan harga avtur harus selalu dikomunikasikan dengan Kemenag untuk membuka ruang penurunan biaya haji. Naik turunnya harga avtur sangat berkorelasi dengan besaran biaya haji.

“Penurunan avtur ini masih harus disesuaikan dengan nilai tukar rupiah terhadap USD. PT. Pertamina pun seharusnya intens mengomunikasikan hal ini dengan Kementerian Agama,” ujarnya.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Sebelumnya, dalam rapat Panja dengan Dirjen Perhubungan Darat dan Dirjen Perhubungan Udara, Komisi VIII mengusulkan biaya transportasi udara jamaah haji lebih rendah 24 persen dibanding haji 2015 seiring penurunan harga avtur.

Pada kesempatan lain, Linda juga mengomentari soal kompetensi para petugas haji yang direkrut Kemenag. Menurutnya, Kemenag harus menggelar semacam uji kelayakan dan kompetensi bagi para petugas haji.

“Mereka yang terpilih harus profesional dan mengerti penyelenggaran ibadah haji. Kita akan kaji ulang kualitas dan kuantitas petugas haji,” tegasnya.

Intinya, kata Linda, kalau bisa Kemenag membuat semacam fit and proper test, mana yang lebih berkompeten dan profesional sebagai petugas haji. Jangan asal pilih karena alasan punya kedekatan.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Kita harus selektif dengan spesifikasi yang jelas. Ini menyangkut leader penyelenggaraan ibadah haji,” pungkasnya. (T/Rzk/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA) 

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia