New York, MINA – Aktivis pembela Palestina ternama Shaun Jeffrey King dan istrinya, Rai King memutuskan untuk memeluk agama Islam di awal Ramadhan 1445H/2024M.
Momen sakral itu dibagikan melalui siaran langsung di akun Instagram Profesor Khaled Beydoun yang berbasis di Ameria Serikat (AS), @khaledbeydoun, Senin (11/3).
Tampak dalam video itu, Shaun King dan istrinya mengucapkan dua kalimat syahadat dengan bantuan cendekiawan dan aktivis Muslim AS, Dr Omar Suleiman.
Khaled Beydoun juga mengunggah beberapa foto bersama Shaun Jeffrey King dan Rai King yang menunjukkan pasangan suami istri itu telah resmi menjadi mualaf.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
“Allahu Akbar! Sungguh berita yang luar biasa untuk menyaksikan jawaban doa dan mengetahui bahwa saudara kita Shaun King dan istrinya baru saja memeluk Islam,” tulis Khaled di kolom deskripsi unggahan tersebut, Senin (11/3).
Dari foto itu, Shaun Jeffrey King terlihat mengenakan kaffiyeh (kain khas Palestina) yang dikalungkan di lehernya. Sementara sang istri mengenakan pakaian muslimah lengkap dengan jilbabnya.
Shaun King (44 tahun) mulai terkenal setelah memimpin sejumlah gerakan melawan kebrutalan polisi di AS selepas kuliah dan saat menjabat sebagai pastor. Ia turut terlibat dalam gerakan Black Lives Matter yang kemudian mendunia. Akibat aktivismenya, Shaun King kerap jadi sasaran media-media konservatif di AS.
Belakangan, ia kencang mengkritisi Israel melalui akun media sosialnya. Akun Instagram-nya sempat diblokir pada Senin, 25 Desember 2023. King yang memiliki enam juta pengikut di situs milik Meta, sempat mengunggah video melalui akun Instagram temannya untuk mengumumkan bahwa dirinya dinonaktifkan oleh platform tersebut.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
King menyebut tindakan Israel terhadap Gaza sebagai aksi genosida dan mengutuk aksi tersebut.
“Frustrasi karena Instagram telah melarang saya untuk berperang demi Palestina, dan membela hak asasi manusia dan martabat rakyat Palestina, namun saya menolak untuk mengkhianati nilai-nilai dan prinsip-prinsip saya dengan tetap diam mengenai genosida dan kejahatan perang di Gaza dan Tepi Barat,” King menulis pada dini hari, Senin (25/12). (R/Ai/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional