Islamabad, MINA – Mengawali Ramadhan pada Sabtu (25/4) penduduk Pakistan berbondong-bondong ke masjid dan pasar, mengabaikan saran untuk tetap di rumah ketika kasus virus Corona meningkat.
Perdana Menteri Imran Khan berada di bawah tekanan untuk penanganan krisis virus, dengan mengatakan Pakistan tidak mampu melaksanakan penutupan seperti di negara-negara lain.
Pemerintahannya juga tidak bisa berbuat banyak pada tekanan ulama, yang menganjurkan tetap shalat berjamaah setiap hari di masjid-masjid selama Ramadhan, meskipun dengan beberapa langkah perlindungan diri. Channel News Asia melaporkan, Ahad (26/4).
Militer Pakistan pada hari Jumat juga telh mendesak warga untuk shalat Jumat di rumah, memperingatkan “Lim belas hari ke depan adalah penting”.
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Tetapi saran itu sebagian besar diabaikan oleh sebagian besar dari sekitar 215 juta orang yang tinggal di tempat-tempat sempit dan multi-generasi.
Di Rawalpindi, berbatasan dengan Islamabad, ribuan pembeli memadati pasar-pasar rakyat, untuk membeli makanan berbuka puasa.
Pemandangan serupa terjadi di kota barat laut Peshawar dan di kota timur Lahore. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Embargo Senjata ke Israel Usai Surat Penangkapan ICC Keluar