Jakarta, 23 Ramadhan 1437/ 28 Juni 2016 (MINA) – Lembaga kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) telah membagikan paket sembako di bulan Ramadhan 1437 Hijriah pada penduduk Palestina di wilayah Gaza yang sangat membutuhkan bantuan.
“Paket yang kita berikan khusus untuk Jalur Gaza, kebanyakan di daerah Gaza bagian utara, karena memang banyak warga miskin dan dhuafa di sana. Selain itu juga sasaran pembagian di Gaza Tengah dan Gaza Selatan,” kata Nur Ikhwan Abadi, Sekretaris AWG kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (28/6).
Menurutnya, Program bantuan kemanusiaan ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. “Alhamdulillah, sejak awal Ramadhan AWG melakukan fund raising, kemudian mengirimkan dana ke Jalur Gaza Palestina untuk membantu kaum dhuafa dan fakir miskin di sana. Bantuan kita fokuskan untuk warga dhuafa serata fakir miskin dan yatim,” ujarnya.
Ia menjelaskan, paket sembako ini terdiri dari bahan pokok yang biasa mereka konsumsi di sana, seperti beras, gandum, minyak goreng, kacang-kacangan, adas dan lainya, jika dijumlahkan harga per paket sekitar 350 hingga 500 ribu rupiah.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
“Donasi yang kita kirimkan ke sana murni dari Rakyat Indonesia, dan alhamdulillah kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap AWG semakin besar,” tambahnya.
Ia menambahkan, program ini dilaksanakan relawan AWG di Gaza yang secara khusus menyalurkan bantuan di sana. Untuk tahun ini, AWG bekerjasama dengan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terpercaya yang sudah bekerjasama dengan AWG sejak lama yaitu Palestinian Welfare House (PWH).
AWG adalah lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum Muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsha. Lembaga AWG dibentuk berdasarkan keputusan yang dihasilkan oleh Sidang Akhir Al-Aqsa International Conference di Jakarta, pada 20 Sya’ban 1429 H atau 21 Agustus 2008 M. Kantor lembaga AWG berpusat di Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. (L/hna/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri