Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AWG-CoHesive Siap Berkolaborasi Sukseskan Bulan Solidaritas Palestina 2023

Rana Setiawan - Sabtu, 23 September 2023 - 12:10 WIB

Sabtu, 23 September 2023 - 12:10 WIB

5 Views

Jakarta, MINA – Pada bulan November mendatang, Aqsa Working Group (AWG) akan kembali menggelar perayaan Bulan Solidaritas Palestina 2023 selama sebulan penuh, tepatnya mulai 1 November-29 November 2023.

Sebagai upaya menyukseskan kegiatan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023, AWG melakukan audiensi ke berbagai lembaga, baik lembaga pendidikan hingga kemanusiaan, antara lain Center of Human Excellence and Diversive (CoHesive).

Audiensi AWG kepada CoHesive dilaksanakan di Senayan Park Mall Jakarta, pada Kamis (21/9), diterima oleh Founder CoHesive yang juga Ketua Umum Forum Dirgantara Muda, Ahmad Arafat Aminullah, dan Mohamad Andi serta Rendis Anugerah Ramadhan selaku pengurus CoHesive.

Pada kesempatan itu, Ketua Panitia BSP 2023, Rifa Berliana Arifin menawarkan agar CoHesive bersedia untuk berkolaborasi dalam kegiatan Millenial Peacemaker Forum yang rencananya akan dilaksanakan di Jabodetabek. Ini menjadi salah satu rangkaian BSP mendatang.

Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat

Founder CoHesive Ahmat Arafat menyampaikan, Millenial Peacemaker Forum ini sangat menarik untuk kita angkat. Apalagi tema yang dipilih tentang millenial, diplomasi, dan Palestina. Konteks yang harus menjadi kajian bagi anak muda.

“Kalau kita bicara Palestina, siapa sih muslim yang tidak tergerak untuk mendukung. Hanya bagaimana kita membangun platform, supaya peacmaker nya itu bagus dan diterima oleh generasi muda,” ucapnya.

Ia berharap, pihaknya bisa memberikan nilai tambah ke panitia untuk memeriahkan acara Bulan Solidaritas Palestina ini. Detail kegiatan Millenial Peacemaker Forum bersama CoHesive ini akan didiskusikan lebih lanjut.

“Apapun itu nanti sambil berjalan kan masih ada waktu satu bulan, kita bisa konkritkan,” pungkasnya.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Menurutnya, meskipun PBB sudah memperingati hari internasional, tapi itu harus kita bawa ke nasional. Supaya gaungnya akan lebih luas. 15 wilayah di biro-biro AWG ini menjadi modal untuk kita tingkatkan secara simultan.

Center of Human Excellence and Diversive (CoHesive) sebagai sebuah platform bertemunya, bersimpulnya, dan bertautnya secara kohesif, sinergis dan kolaboratif serta konstruktif dari berbagai keunggulan SDM-SDM Indonesia berbagai lintasprofesi, ragam latarbelakang dan antargenerasi.

Hadirnya CoHesive demi mewujudkan hadirnya generasi muda Indonesia yang menjadi penggerak dalam meningkatkan daya saing dan keunggulan/kemajuan bangsa dan negara Indonesia di dunia.

Pada 7 September 2023, CoHesive sukses menggelar The 1st Youth Diversity Forum 2023 atau Forum Kebhinekaan Pemuda Pertama 2023 di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang menjadi wadah bagi diskusi, komunikasi, dialog, penjajakan, konsolidasi dan aksi bersama tentang kebhinekaan yang berintegritas bagi pemuda, dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan, ekonomi-politik, sosial dan isu-isu kebangsaan kontemporer.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Sementara Aqsa Working Group (AWG) adalah suatu lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa dan membantu perjuangan rakyat Palestina.

AWG didirikan oleh komponen umat yang hadir dalam Al-Aqsha International Conference yang diselenggarakan di Wisma Antara pada tanggal 20 Sya’ban 1429 H/21 Agustus 2008 M di Jakarta. Tahun ini, AWG telah memasuki usianya yang 15 tahun.

Bulan Solidaritas Palestina

November dipilih menjadi Bulan Solidaritas Palestina karena setidaknya ada empat peristiwa penting yang diperingati oleh rakyat Palestina dan dunia:
1. Deklarasi Balfour 02 November 1917
2. Kematian Yasser Arafat, 11 November 2004
3. Deklarasi Palestina Merdeka, 15 November 1988
4. Hari solidaritas Palestina sedunia yg ditetapkan oleh PBB sejak 1979 setiap tanggal 29 November.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Berdasarkan beberapa peristiwa bersejarah di atas, AWG memilih November menjadi Bulan Solidaritas Palestina dan akan diperingati setiap tahun.

Kegiatan BSP 2023 akan dilaksanakan secara serempak di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan kegiatan ini pun akan digelar di Gaza, Palestina.

BSP tahun ini adalah kali ketiga setelah diselenggarakan berturut-turut sejak 2021. Namun pada 2021, kegiatan ini pertama kali digelar dengan nama Pekan Solidaritas Palestina.

BSP 2023 akan disemarakkan dengan ragam kegiatan, mulai dari perlombaan, bakti sosial, pengibaran bendera di puncak gunung, Gowes Cinta Al-Aqsa, serta seminar-seminar. Tentunya kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat, mulai dari lembaga kemanusiaan seperti MER-C, organisasi masyarakat seperti MUI dan Muhammadiyah, tokoh-tokoh agama, kalangan pemerintah hingga kedutaan.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Untuk memperluas networking dengan berbagai organisasi kemanusiaan, baik di Indonesia maupun mancanegara, tahun 2023 ini Bulan Solidaritas Palestina diagendakan meluas ke luar negeri, terutama Asia Tenggara dan dunia umumnya.

Ada banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kepalestinaan, seperti di Malaysia, Yordania, Turki, Qatar, Kuwait, hingga di Inggris dan AS. Termasuk banyak tokoh dan aktivis non-Muslim sekalipun, yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan.

Sehingga dengan demikian terjalin komunitas pembebasan Al-Aqsa secara internasional, yang dapat mendesak pemerintahan negara di dunia, sekaligus mendesak pejajahan Zionis Israel segera hengkang dari bumi Palestina.

Jika BSP tahun lalu membawa tema penolakan kehadiran Timnas Israel U-19 di Indonesia, pada BSP 2023, AWG akan fokus menggaungkan penolakan RUU Israel yang akan membagi Masjid Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi. RUU ini diusulkan oleh anggota partai Likud Amit Halevi, ke Parlemen Israel, Knesset. Padahal secara aturan yang berlaku, umat Islam adalah satu-satunya yang berhak atas Masjid Al-Aqsa.(L/R11/R1)

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
Kolom
Khadijah