Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MaeCI Sosialisasikan RSIA Indonesia-Gaza di Ponpes Wonogiri

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 30 Agustus 2024 - 17:38 WIB

Jumat, 30 Agustus 2024 - 17:38 WIB

37 Views

AWG dan Maemuna Center Indonesia (MaeCI) mengunjungi Ma'had Baitul Quran di Wonogiri, Jawa Tengah guna menyosialisasikan RSIA Indonesia di Gaza, Jumat (30/8/2024). [Foto: Arina/MINA]

Semarang, MINA – Organisasi kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) melalui divisi perempuannya, Maemuna Center Indonesia (MaeCI) mengunjungi Ma’had Baitul Quran di Wonogiri, Jawa Tengah guna menyosialisasikan pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Kota Gaza, Palestina.

Dari pantauan MINA, kedatangan tim MaeCI itu disambut hangat oleh pihak Baitul Quran pada Jumat (30/8) siang.

“Tujuan kami silaturahim ke sini untuk menyampaikan program pembangunan RSIA di Palestina,” kata Kabid Humas AWG sekaligus Ketua Tim Kampanye RSIA Indonesia, Angga Aminudin.

Angga menyatakan, MaeCI terus melebarkan sosialisasi ke jamaah masjid-masjid, majelis taklim, termasuk pondok pesantren seperti yang hari ini dilakukan.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Sabtu Ini, Sebagian Hujan Ringan

“Bahkan kami juga ingin menyentuh pegiat seni, musik, dan komunitas masyarakat lainnya,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Presidium AWG, Nur Ikhwan Abadi menjelaskan bahwa AWG saat ini terus berupaya untuk masuk ke dalam Gaza.

“Kami sudah mendapat kontraktor lokal (asal Gaza) tapi belum berani mengunjungi tanah wakaf yang akan dibangun RSIA Indonesia itu karena di Gaza City (Kota Gaza) masih berkeliaran tentara Zionis,” kata dia.

Saat ini, lanjut Nur Ikhwan, AWG dan MaeCI terus berupaya untuk bisa masuk ke Gaza meski beberapa kali percobaan mengalami jalan buntu.

Baca Juga: Duta Al-Quds: Sekecil Apapun Usaha, Jika Dikaitkan dengan Al-Aqsa Jadi Mulia

“Kami mencoba masuk lewat FFC (Freedom Flotilla Coalition) tapi gagal, kami berusaha mencoba masuk bersama MER-C dan gagal karena yang diizinkan hanya tenaga medis, itu pun lewat WHO dengan menyerahkan ijazah kedokterannya,” jelasnya.

Nur Ikhwan menyebut, masuk ke Gaza semakin sulit karena saat ini pintu perbatasan Rafah sudah benar-benar tertutup atau ditembok. Meski demikian, upaya untuk masuk ke wilayah terblokade itu tetap dilakukan.

Ketua Maemuna Center Indonesia (MaeCI), Onny Firyanti Hamidy mengatakan, pembangunan RSIA Indonesia akan segera dimulai setelah gencatan senjata.

“Maka sembari menunggu kita merancang, mengumpulkan dana, untuk membangun RSIA Indonesia. Karena kalau menunggu gencatan senjata baru kita mulai kampanye dan penggalangan dana, maka akan sangat lama memulainya,” ujarnya.

Baca Juga: Gelar Donor Darah Serentak Mustahik, BAZNAS Raih Rekor Muri

Pimpinan Ma’had Baitul Quran, Dr. Rasyid Ridho menyambut baik dan mendukung program pembangunan RSIA Indonesia di Gaza.

“Mudah-mudahan niat yang mulia Allah ridhoi dan Allah mudahkan untuk mewujudkannya. Kami berusaha untuk mendukung program ini. Untuk kelanjutannya, kita bisa berkomunikasi lebih lanjut,” kata Rasyid.

Ia bahkan langsung memberikan uang senilai Rp50 juta untuk pembangunan rumah sakit tersebut.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Indonesia-Peru Sepakat Perluas Kerja Sama Ekonomi dan Kebudayaan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia