Jakart, MINA – Dukungan rakyat Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina memasuki babak baru dengan bergabungnya dalam Global Sumud Flotilla melalui Sumud Nusantara, misi kemanusiaan lintas negara yang diklaim sebagai aksi perlawanan sipil terbesar dalam sejarah modern untuk menembus blokade ilegal penjajah Zionis Israel di Gaza.
Gerakan tersebut merupakan bagian dari inisiatif internasional yang melibatkan lebih dari 44 negara, dengan ratusan aktivis, dokter, pengacara, jurnalis, seniman, dan tokoh masyarakat yang siap berlayar menuju Gaza melalui jalur laut akhir Agustus dan awal September 2025.
Armada kemanusiaan itu bertujuan mengirim bantuan kemanusiaan penting sekaligus menyampaikan pesan yang kuat, yaitu dunia tidak akan tinggal diam terhadap genosida dan blokade yang telah berlangsung selama 18 tahun terhadap lebih dari dua juta penduduk Gaza.
Di Indonesia, rangkaian agenda Sumud Nusantara dimotori oleh Aqsa Working Group (AWG) dan didukung berbagai elemen masyarakat sipil.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Pengakuan Kedaulatan Palestina
Dalam konferensi pers di Ruang Berkarya Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Jumat (15/8), Indonesia Country Director Sumud Nusantara Rifa Berliana Arifin menegaskan, misi ini bukan sekadar pengiriman bantuan kemanusiaan, melainkan bagian dari perlawanan sipil global terhadap ketidakadilan.
“Ketika dunia resmi gagal menghentikan blokade dan genosida, masyarakat sipil dari berbagai negara turun tangan. Sumud Nusantara adalah wujud tekad Asia Tenggara untuk berdiri di garis depan,” ujar Rifa.
Ketua MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A., menyatakan dukungan penuh pada gerakan Global Sumud Flotilla dan menyerukan umat Islam untuk memperkuat sumud, keteguhan dan kesabaran, dalam mendukung Palestina, baik melalui aksi politik, kemanusiaan, maupun doa.
Kata sumud dalam bahasa Arab berarti keteguhan atau steadfastness, sebuah konsep yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas perjuangan Palestina. Melalui misi ini, para penyelenggara berharap menghubungkan keteguhan rakyat Gaza dengan gerakan solidaritas global.
Baca Juga: Di Sidang Tahunan MPR-RI Prabowo Tekankan Pentingnya Menjalankan Pasal 33 UUD 1945
“Saat flotilla ini berlayar, ia membawa lebih dari sekadar bantuan. Ia membawa pesan bahwa tanggung jawab atas keadilan adalah milik kita semua,” pungkas Faried Zanjabil, aktivis Aqsa Working Group yang akan bergabung dalam gerakan Sumud Nusantara dan Global Sumud Flotilla tersebut.
Agenda di Indonesia: Dari Parlemen Hingga Aksi Damai Nasional
Di Indonesia, rangkaian agenda Sumud Nusantara dimotori oleh Aqsa Working Group (AWG) dan didukung berbagai elemen masyarakat sipil.
Kegiatan dimulai pada 13 Agustus 2025 dengan pertemuan resmi bersama Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera setelah sebelumnya pertemuan dengan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid untuk membahas dukungan diplomasi kemanusiaan.
Baca Juga: Ketua DPR Sebut “Indonesia Gelap, Negara Konoha, Bendera One Piece” adalah Kritik Kreatif
Keesokan harinya, 14 Agustus, AWG Pusat menggelar aksi damai bertema Sumud Flotilla di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Pada 15 Agustus, aksi damai serentak berlangsung di 15 kota besar Indonesia, bersamaan dengan konvoi solidaritas di Maladewa dan Filipina, serta konferensi pers Sumud Nusantara di TIM, Jakarta.
Kegiatan berlanjut pada 16 Agustus dengan Talkshow Sumud Nusantara dan kedatangan delegasi internasional, dilanjutkan Global Peace Convoy pada 17 Agustus, sebelum tim melanjutkan perjalanan ke Thailand (18–19 Agustus) dan Malaysia (20–21 Agustus).
Puncak pelepasan Sumud Nusantara di Malaysia dijadwalkan 23 Agustus, dilepas langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Sumud Nusantara adalah gerakan gabungan mewakili negara-negara Asia. Terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Maladewa, Bangladesh, Bhutan, Thailand, Sri Lanka, Nepal, dan Pakistan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Sebut Stok Beras Nasional Saat Ini Tertinggi Dalam Sejarah NKRI
Gerakan tersebut terintegrasi dengan aksi Global Sumud Flotilla yang akan mendobrak blokade di Jalur Gaza.
Global Sumud Flotilla terdiri dari 44 negara di seluruh dunia, yang merupakan aksi progresif dari pelayaran Kapal Madleen dan Handala sebelumnya.
Aqsa Working Group sebagai Country Director Indonesia dari Sumud Nusantara mengkoordinir kegiatan konvoi sumud di Indonesia bersama beberapa Lembaga Palestina di Indonesia.
Persatuan aktivis ini nantinya akan mengirimkan relawan untuk berlayar bersama Sumud Nusantara dari Malaysia.
Baca Juga: DPD RI Tegaskan Dukungan Terus Palestina
Adapun rangkaian kegiatan sebelum pengiriman relawan adalah konvoi darat ataupun aksi damai di setiap negara yang akan ditutup dengan flag off delegasi Flotilla pada 23 Agustus 2025 dari Dataran Merdeka, Kuala Lumpur Malaysia.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik, Warga Rentan Tetap Diminta Waspada