Jakarta, MINA – Lembaga kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) mengadakan peringatan Nakba ke-76 untuk solidaritas terhadap bangsa Palestina yang dijajah Zionis Israel. Peringatan tersebut akan berlangsung selama sepekan, bertajuk “Pekan Peringatan Nakba ke 76.”
Dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, rangkaian peringatan Nakba itu dimulai pada Rabu (15/5) malam dengan melaksanakan webinar berjudul “Al Nakba: Realita dan Harapan” melalui live streaming Al Jamaah TV Official dan MINANews TV.
Webinar tersebut menghadirkan Syeikh Ahmad bin Said (Survivor Nakba 1948), Prof Mahmoud Anbar (Survivor Nakba 2024), Ustaz Ali Farkhan Tsani (Duta Al-Quds Internasional), Imaam Yakhsyallah Mansur (Pembina Utama AWG), dan Nur Ikhwan Abadi (Ketua Presidium AWG).
Selanjutnya, Jumat (17/5), AWG akan menggelar aksi damai depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, mulai pukul 13.00-15.40 WIB.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
“Kegiatan tersebut terbuka untuk umum, sehingga bagi siapapun yang tergerak untuk terlibat dalam aksi solidaritas Palestina, dipersilakan untuk hadir dengan menghubungi Panji Ahmad (+62 852-8001-9196),” mengutip keterangan resmi AWG.
Organisasi kemanusiaan itu menambahkan, unjuk rasa solidaritas Palestina itu rencananya akan terus berlangsung setiap hari Jumat di pusat-pusat keramaian, seperti pasar, terminal, universitas, kantor pemerintahan, dan sebagainya.
Kemudian pada Sabtu (18/5) pagi, AWG dijadwalkan akan membahas soal Palestina, khususnya Nakba pada program “Bincang AWG” di Radio Silaturahim 729 AM, Cibubur, Bekasi.
Selain itu, dalam peringatan Nakba ke 76, AWG pun sedang mempersiapkan acara Bedah Buku “Bumi Palestina Milik Bangsa Palestina” karya Imaam Yakhsyallah Mansur dan Ustaz Ali Farkhan Tsani. Acara ini rencananya akan dilaksanakan di berbagai universitas di Jakarta dan Bandung.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Peristiwa Nakba diperingati setiap tahun oleh bangsa Palestina dan pendukungnya pada 15 Mei. Tanggal tersebut menjadi sejarah kelam sekaligus cikal bakal pembersihan etnis dan genosida di Palestina oleh Zionis Israel sejak 1948.
Saat peristiwa Nakba 1948 itu, militer Zionis mengusir sekitar 750 ribu orang Palestina dari rumah dan tanah mereka sendiri. Zionis juga merebut sekitar 78 persen wilayah Palestina. Sedangkan sisanya, yakni 22 persen wilayah Palestina, dibagi menjadi wilayah yang sekarang menjadi Tepi Barat dan Gaza.
Sejak tahun 1947 sampai 1949, pasukan Zionis melakukan serangan besar-besaran ke Palestina dengan menghancurkan sekitar 530 desa, yang menelan sedikitnya 15 ribu korban jiwa.
Di tahun ini, peristiwa serupa Nakba kembali terjadi setelah agresi meletus 7 Oktober 2023. Orang-orang Palestina menjuluki apa yang terjadi hari ini sebagai Nakba Jilid II. []
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Mi’raj News Agency (MINA)