Cileungsi, MINA – Aqsa Working Group (AWG) menanggapi gencatan senjata antara faksi-faksi perlawanan Palestina dan Israel mengatakan, hal itu bukan akhir dari kedzaliman yang dilakukan oleh Israel.
“Pagi ini, pukul 06.00 WIB atau pukul 02.00 dini hari waktu Gaza, disepakati gencatan
senjata. Pemerintah Mesir berhasil memediasi kedua pihak dan Zionis apartheid Israel menerima proposal Mesir tanpa syarat. Tetapi kita semua tetap harus waspada, karena Zionis Yahudi apartheid Israel sangat biasa melanggar kesepakatan dan komitmen,” kata Ketua Presidium AWG, M Anshorullah pada Jumat (21/5).
“Gencatan senjata pagi ini, bukan berarti selesai perjuangan rakyat Palestina dan umat Islam pada umumnya. Kemenangan sejati di bumi Palestina diraih setelah Masjid Al Aqsa terbebas dan Palestina merdeka, di mana umat Islam dapat beribadah seperti beribadah di Masjdil Haram dan Masjid Nabawi,” katanya.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir telah dicapai antara Israel dengan faksi-faksi Palestina pada Kamis (20/5) malam, mulai berlaku Jumat dini hari pukul 2:00 (waktu setempat Palestina), mengakhiri perang Gaza selama 11 hari.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Perang Gaza yang berlangsung selama 11 hari telah membawa korban 234 warga tewas dari pihak Palestina, diantaranya 65 anak kecil dan 39 perempuan, sementara 1.900 luka-luka. Dari pihak Israel 12 tewas dan 600 luka-luka.
Agresi dan eskalasi tersebut dipicu oleh penyerbuan tentara-tentara Penjajah Zionis Israel terhadap Masjid Al-Aqsa pada saat jamaah masjid sedang khusyuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan. Selain itu juga agresi diakibatkan oleh Penjajah Zionis Israel yang berusaha merebut tanah beserta 12 rumah di wilayah Sheikh Jarrah yang secara resmi adalah milik warga Palestina. (R/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan