Bogor, MINA – Lembaga kemanusiaan yang fokus pada isu Palestina, Aqsa Working Group (AWG) mengirimkan surat terbuka pada Selasa (21/3/2023) untuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang isinya menolak kehadiran Tim Nasional Sepak Bola Israel pada gelaran Piala Dunia U-20.
Ketua Presidium AWG Nur Ikhwan Abadi mengatakan, Indonesia memiliki konstitusi anti penjajahan yang tegas, termaktub dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 Alinea Pertama.
“Zionis Israel adalah satu-satunya entitas penjajah yang tersisa di muka bumi telah dikategorikan sebagai crime against humanity oleh PBB. Zionis Israel juga telah melanggar berbagai resolusi PBB dan berbagai perjanjian perdamaian,” kata Nur Ikhwan.
Lebih lanjut, ia mengatakan Presiden Indonesia pertama Ir. Soekarno, telah mencontohkan sikap tegas anti penjajahannya terhadap Zionis Israel pada tahun 1957 saat kualifikasi Piala Dunia 1958 dan Asian Games tahun 1962 di Jakarta, karena tidak ingin melegitimasi penjajahan Zionis Israel.
Menurutnya, sikap tegas seluruh presiden Republik Indonesia sampai hari ini juga tidak pernah bergeser menyelisihi UUD 1945. Termasuk sikap Presiden Joko Widodo dalam pidato yang disampaikan pada KTT OKI di Indonesia tahun 2016; menyerukan boikot terhadap produk Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Pada kesempatan lain, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan pernyataan resmi menolak klaim sepihak Zionis Israel bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel.
“Bangsa Indonesia terdiri dari mayoritas umat Islam yang memiliki peran amat besar dalam merawat persatuan dan kesatuan negeri Indonesia tercinta. Oleh karena itu, jangan sampai kedatangan Timnas Israel ke Indonesia membawa polarisasi yang semakin tajam atau bahkan merusak kokohnya persatuan dan kesatuan itu,” tuturnya.
“Israel bukan kiblat sepak bola yang perlu dijadikan rujukan bagi sepak bola nasional. Maka kehadirannya tidak akan membawa implikasi positif apa-apa bagi sepak bola nasional. Sebaliknya, justru akan mendatangkan mudarat yang lebih besar; menciderai komitmen bangsa pada konstitusi dan citra Indonesia sebagai bangsa anti penjajah,” tambahnya.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Dalam suratnya, Nur Ikhwan menekankan kehadiran Timnas Israel ke Indonesia akan membawa konsekuensi turunan, misalnya mengibarkan bendera Zionis Israel dan menyanyikan lagu nasional mereka di setiap pertandingan. Padahal Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan mereka.
“Penolakan Timnas Zionis Israel ke Indonesia akan memperkuat citra Indonesia yang selama ini dikenal anti penjajahan dan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga akan dikenang sebagai pemimpin yang teguh pada prinsip kemanusiaan dan anti penjajahan sesuai UUD 1945,” tuturnya. (R/R7/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah