Jakarta, MINA – Organisasi kemanusiaan, Aqsa Working Group (AWG) mengutuk keras serangan Zionis Israel di Rumah Sakit Kamal Adwan dan rumah sakit lainnya di Jalur Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan AWG melalui keterangan tertulis yang diterima MINA pada Senin (30/12).
Plt Ketua Presidium AWG, M. Anshorullah menyampaikan, tindakan penjajah Israel tidak lepas dari peran Amerika Serikat dan Inggris.
“Kejahatan itu tidak lepas dari peran Amerika-Inggris dan tumpulnya negara-negara Arab dan muslim. Karena itu AWG juga mengutuk Amerika dan sekutu Zionis lainnya yang bukan hanya mendukung, bahkan juga membiayai kejahatan itu,” ujar Anshorullah.
Baca Juga: Gedung Rektorat UIN Syarif Hidayatullah Terbakar
Sejatinya saat ini, kata Anshorullah, mereka sedang mempraktikkan imperialisme global yang bertentangan dengan semangat perdamaian universal.
“Karena itu mereka sudah tidak pantas duduk di Dewan Keamanan PBB,” tegasnya.
Anshorullah menyerukan negara-negara yang pro pada hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional agar segera mengajukan mosi tidak percaya terhadap Amerika dan Inggris sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
AWG, sambungnya, juga mengecam negara-negara Arab dan muslim yang tidak melakukan upaya semestinya dalam menghentikan persekongkolan Zionis-Amerika-Inggris terhadap Palestina.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Senin Ini Mendung, Sebagian Hujan Ringan
“Negeri-negeri Arab dan muslim, termasuk Turkiye, Mesir, dan Yordania harus segera berhenti menjadi munafik. Mengutuk genosida Zionis di Gaza tapi terus menjalin hubungan dengan entitas rasis itu,” ujar Anshorullah.
Dia menegaskan, AWG menuntut mereka segera putuskan hubungan diplomatik mereka dengan Zionis Israel sebagai bentuk perlawanan terhadap Zionis dan pembelaan kepada bangsa Palestina.
Sebagai informasi, penjajah Israel membakar Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza beserta sejumlah staf medis yang ada di dalamnya pada Jumat (27/12).
Seorang koresponden Al-Jazeera di Gaza mengatakan bahwa beberapa orang telah meninggalkan rumah sakit, yang terletak di proyek Beit Lahia di Gaza utara itu, dan berjalan puluhan kilometer ke Kota Gaza.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Agendakan Gelar Malam Muhasabah Sambut Tahun Baru 2025 di Monas
Mereka mengatakan bahwa akibat kebakaran yang dilakukan pasukan Israel, sejumlah orang meninggal di rumah sakit dan tubuh mereka terbakar.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa sekitar 350 orang berada di gedung rumah sakit itu, termasuk 170 staf medis, diperintahkan untuk berkumpul di halaman rumah sakit oleh tentara penjajah Israel. Puluhan staf, termasuk direktur Rumah Sakit Kamal Adwan Hossam Abu Safiyeh, ditahan oleh Israel dan dibawa untuk diinterogasi.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Susul Kota Sabang, Pemkot Tangsel Larang Pesta Kembang Api saat Malam Tahun Baru 2025