Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Lembaga kemanusiaan kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung menggelar Aksi Damai Bela Palestina bertema “Seret Zionis Israel ke Mahkamah Pidana Internasional,” Ahad (14/8).
Aksi damai yang diikuti ribuan massa di Lapangan Gaza Komplek Ponpes Shuffah Hizbulllah dan Madrasah Al-Fatah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan ini dimulai setelah waktu shalat dzuhur berjamaah.
Menurut pantauan Kantor Berita MINA Biro Sumatera, para peserta aksi melakukan longmarch dari pelataran Masjid Annubuwwah menuju Lapangan Gaza Pondok Pesantren Al-Fatah yang berjarak sekitar satu kilometer.
Mereka berjalan sambil meneriakkan yel-yel pembebasan Al-Aqsa dan Palestina serta anti Zionis sambil mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina.
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat
Kepala AWG Biro Lampung, M. Waliyulloh saat diwawancarai MINA usai acara mengatakan, tujuan utama dari aksi ini adalah sebagai ibadah kepada Allah SWT mengingat sesama muslim di manapun berada pada hakikatnya adalah bersaudara.
“Kaum muslimin terikat dalam ikatan ukhuwwah Islamiyah, bagaikan satu tubuh yang apabila salah satu bagian tubuh tersakiti maka bagian tubuh yang lain akan merasakan sakit. Selain itu agresi militer Zionis Israel yang membombardir Gaza Palestina adalah bentuk kejahatan perang yang nyata, karena korban agresi ini mayoritas adalah warga sipil dan anak-anak yang tidak berdosa,” katanya.
Lebih lanjut Waliyulloh menekankan aksi ini sebagai bentuk upaya perlawanan kezaliman terhadap penjajahan Zionis Israel terhadap Palestina sekaligus sebagai momentum agar tidak melupakan kondisi Gaza yang sekarang, dimana telah terjadi agresi oleh pihak Israel sejak 5-8 Agustus lalu yang menyebabkan korban meninggal dunia 47 warga Palestina, termasuk 16 anak-anak dan 4 wanita dalam peristiwa tersebut.
“Gaza itu hanya 48 Km² luasnya, daerah yang terisolir dipagar besi pula, mereka di bom, dijatuhkan roket itu sama saja seperti sebuah pembantaian, sehingga saudara-saudara Gaza tidak bisa lari kemana-mana. Kondisi yang sangat memilukan dan sebiadab itu sedemikian tidak berkemanusiaan justru tidak tertangkap oleh kamera dan mata dunia,” katanya.
Baca Juga: Agresi Israel di Gaza Akibatkan Jutaan Ton Puing Terkontaminasi Zat Berbahaya
Maka, lanjut Waliyulloh, kita sebagai sesama manusia yang mempunyai jiwa bahwa mereka adalah garda paling depan, salah satu caranya adalah mengadakan orasi maksudnya kita tetap mengingat Gaza dan mencoba untuk memberitahu kepada orang lain bahwa Gaza kondisinya masih sangat memilukan.
Waliyulloh menyerukan kepada para pemimpin negara-negara Islam dan ummat Islam pada umumnya bahwa penderitaan kaum muslimin di suatu tempat atau negeri merupakan tanggung jawab seluruh umat Islam sebab semua kaum muslimin adalah bersaudara sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Hujuraat: 10.
Selain itu, kepada komunitas Internasional, negara-negara Islam dan kaum muslimin pada umumnya untuk secara bulat dan utuh menentang segala bentuk kekerasan dan tindakan provokatif Zionis Israel, karena segala tindakan agresi telah menciderai rasa kemanusiaan dan hak asasi manusia.
“Seret Zionis Israel Ke Mahkamah Pidana Internasional menjadi slogan dari aksi damai ini, sebab agresi militer ini bukan hanya kejahatan perang tetapi juga kejahatan kemanusiaan,” katanya.
Baca Juga: Pemerintah Palestina Kecam Veto AS, Serukan PBB Akhiri Genosida di Gaza
Pada aksi tersebut, salah seorang santri kelas XI (sebelas) Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Lampung, Rafayfa Chayyira Maysun membacakan puisi karya Fathurrahman berjudul Kepada Para Pembebas Al-Aqsa.
Selain itu, perwakilan peserta bergantian melakukan orasi diantaranya santri Ponpes Al-Fatah kelas XII (dua belas), Tawakal Qodri, perwakilan peserta dari Kabupaten Pringsewu, Ilman Afarizi, perwakilan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Lampung, Ghulam Romdoni, dan Mahasiswa Universitas Lampung (UNILA) asal Gaza, Mohammed Al Shurafa.
Meskipun diguyur hujan, tidak menjadi penghalang semangat para peserta aksi untuk tetap menyuarakan kemerdekaan Palestina dengan yel-yel khas Al-Aqsa Haqquna.
Sementara Pembina Utama AWG yang juga Pembina jaringan Ponpes Al-Fatah Seluruh Indonesia, Imaam Yakhsyallah Mansur yang turut hadir dalam aksi menekankan tanah Palestina merupakan hak bangsa Palestina dan Umat Islam, bukan milik zionis yahudi. (L/bad/B03/R1).
Baca Juga: Israel Kepung RS Kamal Adwan di Gaza Utara, Larang Aktivitas Operasional
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Militer Israel Terbitkan 1.126 Surat Perintah Penangkapan untuk Yahudi Ultra-Ortodoks