Bogor, MINA – Lembaga kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) menyambut baik rekonsiliasi nasional faksi-faksi Palestina. Organisasi kemanusiaan tersebut menilai rekonsiliasi yang berlangsung di Beijing, China itu menjadi salah satu bukti kemenangan Palestina dalam operasi Badai Al-Aqsa (Taufan Al-Aqsa).
“Ini menjadi salah satu bukti kemenangan Palestina dalam operasi Badai Al-Aqsa. Karena perselisihan antarfaksi, terutama Hamas-Fatah telah berlangsung setidaknya 17 tahun. Hari ini melalui operasi Badai Al-Aqsa, mereka bersatu,” kata Presidium AWG, Muhammad Anshorullah kepada MINA di Bogor, Kamis (25/7).
“Karena, persatuan adalah kunci kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa dari penjajahan Zionis Israel,” tambahnya.
Anshorullah mengatakan, rekonsiliasi tersebut telah membantah framing Zionis Israel dan pendukungnya bahwa Badai Al-Aqsa dioperasikan hanya oleh Hamas.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Badai Al-Aqsa adalah respon bangsa Palestina seluruhnya, terhadap penjajahan Zionis Israel atas Palestina,” jelasnya.
Kemudian, kata Anshorullah, rekonsiliasi nasional Palestina itu juga merespon Knesset (Parlemen Israel) yang menolak pembentukan negara Palestina.
“Bahwa negara Palestina adalah sebuah keniscayaan. Fondasi historis dan hukum internasional mereka amat kuat. Berbeda dengan fondasi Zionis Israel yang sangat rapuh, bahkan bertentangan dengan hukum internasional,” tegasnya.
Selain itu, menurutnya, rekonsiliasi di Beijing menjadi terobosan penting di saat proposal gencatan senjata dari Amerika Serikat (AS) diambang gagal.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Rekonsiliasi ini memukul AS dan sekutunya yang menerima kunjungan Netanyahu bahkan dijadwalkan berpidato di Kongres AS. Bahwa perdamaian dunia tidak hanya bergantung pada mereka,” kata dia.
Anshorullah menilai, rekonsiliasi tersebut akan semakin memperkuat basis-basis perlawanan bangsa Palestina terhadap Zionis Israel. Tidak hanya di Gaza atau Tepi Barat dan Al-Quds, bahkan juga memperkuat perlawanan Palestina terhadap Zionis dalam lobi dan opini global.
“Kami menyambut baik rekonsiliasi nasional faksi-faksi di Palestina, terutama Hamas-Fatah. Apresiasi tinggi untuk 14 Faksi Palestina dan tentu saja apresiasi tinggi juga untuk pemerintah China,” pungkasnya.
Sebanyak 14 faksi di Palestina sepakat untuk menandatangani Deklarasi Beijing dalam upaya rekonsiliasi nasional Palestina, guna mengakhiri perpecahan dan memperkuat persatuan nasional Palestina.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan, mereka sepakat membentuk pemerintah “rekonsiliasi nasional sementara” yang berfokus pada pemerintahan pascaperang di Gaza.
Deklarasi Beijing tersebut dicapai setelah pembicaraan yang diikuti para perwakilan 14 faksi Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, di Beijing pada 21-23 Juli 2024.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi