Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AWG: Rekonsiliasi Palestina di Beijing Bukti Kemenangan “Badai Al-Aqsa”

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - Kamis, 25 Juli 2024 - 16:05 WIB

Kamis, 25 Juli 2024 - 16:05 WIB

53 Views

Mahmoud al-Aloul, wakil ketua Komite Sentral Fatah (kiri), Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (tengah), dan Mousa Abu Marzouk, anggota senior Hamas, menghadiri acara di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing, 23 Juli 2024. [Foto: Al Jazeera]

Bogor, MINA – Lembaga kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) menyambut baik rekonsiliasi nasional faksi-faksi Palestina. Organisasi kemanusiaan tersebut menilai rekonsiliasi yang berlangsung di Beijing, China itu menjadi salah satu bukti kemenangan Palestina dalam operasi Badai Al-Aqsa (Taufan Al-Aqsa).

“Ini menjadi salah satu bukti kemenangan Palestina dalam operasi Badai Al-Aqsa. Karena perselisihan antarfaksi, terutama Hamas-Fatah telah berlangsung setidaknya 17 tahun. Hari ini melalui operasi Badai Al-Aqsa, mereka bersatu,” kata Presidium AWG, Muhammad Anshorullah kepada MINA di Bogor, Kamis (25/7).

“Karena, persatuan adalah kunci kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa dari penjajahan Zionis Israel,” tambahnya.

Anshorullah mengatakan, rekonsiliasi tersebut telah membantah framing Zionis Israel dan pendukungnya bahwa Badai Al-Aqsa dioperasikan hanya oleh Hamas.

Baca Juga: Sandera Israel di Gaza Jadi Target Serangan Tel Aviv

Badai Al-Aqsa adalah respon bangsa Palestina seluruhnya, terhadap penjajahan Zionis Israel atas Palestina,” jelasnya.

Kemudian, kata Anshorullah, rekonsiliasi nasional Palestina itu juga merespon Knesset (Parlemen Israel) yang menolak pembentukan negara Palestina.

“Bahwa negara Palestina adalah sebuah keniscayaan. Fondasi historis dan hukum internasional mereka amat kuat. Berbeda dengan fondasi Zionis Israel yang sangat rapuh, bahkan bertentangan dengan hukum internasional,” tegasnya.

Selain itu, menurutnya, rekonsiliasi di Beijing menjadi terobosan penting di saat proposal gencatan senjata dari Amerika Serikat (AS) diambang gagal.

Baca Juga: Tentara Israel Hancurkan 25 km Jalan di Jenin

“Rekonsiliasi ini memukul AS dan sekutunya yang menerima kunjungan Netanyahu bahkan dijadwalkan berpidato di Kongres AS. Bahwa perdamaian dunia tidak hanya bergantung pada mereka,” kata dia.

Anshorullah menilai, rekonsiliasi tersebut akan semakin memperkuat basis-basis perlawanan bangsa Palestina terhadap Zionis Israel. Tidak hanya di Gaza atau Tepi Barat dan Al-Quds, bahkan juga memperkuat perlawanan Palestina terhadap Zionis dalam lobi dan opini global.

“Kami menyambut baik rekonsiliasi nasional faksi-faksi di Palestina, terutama Hamas-Fatah. Apresiasi tinggi untuk 14 Faksi Palestina dan tentu saja apresiasi tinggi juga untuk pemerintah China,” pungkasnya.

Sebanyak 14 faksi di Palestina sepakat untuk menandatangani Deklarasi Beijing dalam upaya rekonsiliasi nasional Palestina, guna mengakhiri perpecahan dan memperkuat persatuan nasional Palestina.

Baca Juga: Aktivis Wanita Israel Lempari Ben Gvir dengan Pasir

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan, mereka sepakat membentuk pemerintah “rekonsiliasi nasional sementara” yang berfokus pada pemerintahan pascaperang di Gaza.

Deklarasi Beijing tersebut dicapai setelah pembicaraan yang diikuti para perwakilan 14 faksi Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, di Beijing pada 21-23 Juli 2024.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas: Penyiksaan di Penjara Israel Ekspresi Kebencian dan Kesadisan

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
MINA Millenia
MINA Sport
MINA Health
Asia
Indonesia