Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Lembaga Kemanusiaan Al-Aqsa Working Group (AWG), Selasa (3/4) besok mulai pukul 13.00 WIB, akan mengadakan aksi long march (gerak jalan) Great Return March (GRM) untuk memperingati Hari Tanah (Land Day) Palestina, dengan titik kumpul di Kedubes Palestina dan kemudian bergerak menuju Kedubes Amerika Serikat.
Umat Islam dari semua kalangan diajak untuk ikut dalam aksi damai ini.
“Tema Aksi damai long march ini adalah Mendukung Hak untuk Kembali ke Palestina dan membela Masjid Al-Aqsha. Dengan adanya Long march atau GRM dunia akan terbuka, bahwasanya ada sekian juta orang yang sangat rindu kepada tanah mereka dan ingin segera pulang ke tanahnya, namun dihalangi sekelompok manusia yang serakah (Israel), yang bersifat mencuri, merampok bahkan membunuhi para pemiliknya,” kata Ketua Umum AWG, Agus Sudarmaji saat ditemui wartawan MINA di kantor AWG, Cileungsi, Bogor, Senin (2/4).
Menurutnya, aksi ini akan dilaksanakan pada Selasa 3 Maret 2018 pukul 13.00 s/d selesai dengan titik kumpul di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Palestina di Jalan Diponegoto menuju Kedubes Amerika di Jalan Merdeka Selatan, Kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
“Kenapa kami memilih Kedutaan Amerika? Karena Amarika adalah dalang di belakang semua yang dilakukan Israel, bahkan Amarika melabel bahkan menyetujui bahwa seluruh Yarusalem sebagai ibu kota Israel,” jelasnya.
Ia mengemukakan bahwa Yerusalem itu sepenuhnya milik Palestina, namun karena penjajahan Israel dan bantuan Amarika, maka terpecah menjadi dua yaitu, Yerusalem Barat (yang sudah dikuasai Israel) dan Yarusalem Timur.
“Padahal Yerusalem sepenuhnya milik Palestina, sekarang yang tersisa Yerusalem Timur di mana ada Masjidil Aqsha, namun Amerika Ingin semuanya dikuasai Israel dan di balik penguasaan 88 persen tanah Palestina ada sponsornya, yaitu Amerika. Kita harus kasih tahu dunia, bukan Israel saja yang terlibat di sini tapi Amerikalah pendukungnya,” ujarnya.
Long March ini ingin mengajak warga masyarakat Indonesia untuk memberi dukungan kepada gerakan masyarakat Palestina dalam mendapatkan hak tanah miliknya atau yang disebut GRM.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Aksi ini bukan dari kelompok politik tertentu, bukan partai politik tertentu, bahkan bukan dari pemerintah Palestina, tetapi ini aksi masa, dari masyarakat yang ada di manapun terutama orang Palestina yang ada di Gaza,” ujarnya.
Adapun targetnya peserta aksi sekitar 1.000 orang dari berbagai ormas-ormas dan pesantren-pesantren.
“Kami juga mengundang dari ormas lain, AIMA (Aliansi Indonesia Membela Masjidil Aqsha), Jaringan pesanteran-pesantren terutama dari holding jaringan Al-Fatah seluruh Indonesia, pemuda-pemuda Islam seluruh Indonesia, majelis-majelsi taklim juga sudah kita hubungi tak lupa juga dari media-media masa. Saya sudah berusaha mengundang Abulah Onim sebagai pembicara orasi beliau siap hadir, MER-C juga sudah saya hubungi dan ustad Bachtiar Natsir (AQL) sedang kami dikonfirmasi,” tambahnya.
Ia menambahkan, Pelestina bukan hanya milik seseorang atau sekelompok orang, maka seluruh umat Islam harus melakukan aksi solidaritas mendukung gerakan moral ini. (W/R10/P1)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)