Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AWG Tagih Janji Astacita Prabowo untuk Palestina

Arina Islami Editor : Rudi Hendrik - 35 detik yang lalu

35 detik yang lalu

1 Views

Ketua Presidium AWG Muhammad Anshorullah saat menyampaikan orasi dalam Aksi Jum’at Rutin untuk Palestina Edisi 27, Jumat (10/10/2025). [Foto: AWG]

Jakarta, MINA – Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) Muhammad Anshorullah mengingatkan Presiden Prabowo Subianto untuk menepati janji politiknya dalam Astacita terkait pembelaan terhadap Palestina, termasuk rencana pembangunan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ramallah.

“Indonesia ini sudah dikenal punya citra baik terhadap Palestina sejak dulu. Sebelumnya juga sudah dibangun dengan sangat baik oleh Bu Retno Marsudi. Jadi saya mau mengingatkan kepada Bapak Prabowo, bahwa dalam Astacita-nya, janji politiknya itu sebenarnya cukup kuat untuk pembelaan terhadap Palestina, dengan menjanjikan akan membangun KBRI di Ramallah. Ini janji beliau dalam Astacita-nya, jadi jangan sampai dilupakan,” kata Anshorullah dalam siaran Bedah Berita MINA (BBM) di Radio Silaturahim 720 AM, Jumat malam (10/10).

Anshorullah menyampaikan hal itu saat menanggapi keputusan pemerintah dan Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) yang akhirnya menolak visa enam atlet Zionis Israel dalam ajang Artistic Gymnastics World Championships Jakarta 2025. Menurutnya, keputusan itu patut disyukuri, namun tetap menunjukkan bahwa pemerintah sempat lalai.

“Alhamdulillah, kita semua bersyukur ya. Akhirnya pemerintah mendengar seruan kita, walaupun kita cukup menyayangkan juga. Ternyata selama ini pemerintah itu bungkam. Rupanya visa itu sudah diterbitkan jauh-jauh hari. Bayangin aja, kalau kita tidak speak up, tidak berisik, tahu-tahu atlet Zionis sudah hadir di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Sekolah Rakyat di Situbondo Siap Beroperasi 2026, Sasar 5.000 Calon Siswa Kurang Mampu

Ia menilai langkah pemerintah yang sempat diam-diam menerbitkan visa bagi atlet Zionis sebagai tindakan yang keterlaluan.

“Terlepas ini ada peran dari Zionis atau tidak, tapi menurut hemat saya, ini keterlaluan, khususnya dari pihak imigrasi, kok bisa-bisanya ngasih visa. Kalau saja rakyat Indonesia, kita, dan NGO tidak berisik, bisa aja visa itu tidak dicabut,” tegasnya.

Lebih lanjut, Anshorullah menilai dukungan bangsa Indonesia terhadap Palestina masih belum seimbang di berbagai bidang.

“Kalau di sisi politik dan kemanusiaan sudah cukup kuat, tapi dari sisi ekonomi masih sangat lemah. Kita masih terkesan hipokrit, karena masih berhubungan dengan negara-negara yang terafiliasi Zionis,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Dorong Kontribusi WNI di Luar Negeri, Kemlu Bentuk Direktorat Urusan Diaspora

Sebelumnya, pemerintah dan FGI memastikan bahwa entitas penjajah tersebut tidak akan terlibat dalam Artistic Gymnastics World Championships Jakarta 2025 yang digelar pada 19–25 Oktober mendatang.

Pada Kamis (9/10), AWG bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka), serta sejumlah tokoh pro-Palestina seperti Sarbini Abdul Murad, Wanda Hamidah, dan Zaskia Mecca juga menggelar konferensi pers di Gedung FEB Uhamka, Jakarta Timur, untuk menolak kehadiran delegasi Zionis Israel dalam ajang tersebut.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ahad, Ribuan Warga Siap Padati Patung Kuda, Gerakan ‘Semut Semangka’ Ajak Anak Muda Bela Palestina

Rekomendasi untuk Anda