Jakarta, MINA – Dalam rangka memperingati Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023, Aqsa Working Group (AWG) bersama Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) dan Himpunan Mahasiswa Kajian Timur Tengah dan Islam (Hima KTTI UI) berkolaborasi melaksanakan Talkshow Millenial Peacemaker Forum dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional hingga Kedutaan Palestina sebagai pembicara.
Diantaranya Direktur Timur Tengah, Direktorat Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI, Bagus Hendraning Kobarsyih, M.Si., Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dr. H. Ikhsan Abdullah, S.H., M.H., Ketua Program Studi (Prodi) Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam (KTTI) Universitas Indonesia (UI). Yon Machmudi, M.A., Ph.D., Ketua Presidium Medical Emergency Committee (MER-C) dr. Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG). Ir. Nur Ikhwan Abadi, serta Wakil Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia Ahmed Metani.
Dengan tema “Mencari solusi untuk permasalahan Palestina”, Talkshow yang dimoderatori Rana Setiawan, Kepala Peliputan Kantor Berita MINA ini diselenggarakan pada Rabu, 29 November 2023 di Aula SKSG, Gedung IASTH lantai 5, Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, bertepatan dengan Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina.
Ketua Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, Guntur Subagja Mahardika turut mengapresiasi dengan penyelenggaraan acara ini.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“CSPS SKSG UI mengapresiasi penyelenggaraan Talkshow Peacemaker Forum yang diselenggarakan bersama Aqsa Working Group (AWG), Program Kajian Timur Tengah dan Islam (PKTTI) SKSG UI, dan CSPS SKSG UI, dalam puncak peringatan Bulan Solidaritas Palestina 2023,” katanya.
CSPS SKSG UI mengecam invasi Israel ke Gaza, Palestina, dan berharap dukungan dunia untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya. CSPS SKSG UI mendukung Palestina merdeka.
“Melalui Peacemaker Forum, CSPS mengajak masyarakat Indonesia membantu masyarakat Gaza dan Palestina melalui kepedulian kemanusiaan dan bersikap bijak di tengah isu boikot produk pro Israel. Kami prihatin apabila pendapatan perusahaan-perusahaan pro Israel itu digunakan membeli senjata untuk membunuh warga sipil, perempuan, dan anak-anak serta merebut lahan Palestina,” ujarnya.
Pengurus Ketua Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023, mengatakan, kegiatan Talkshow di UI ini merupakan salah satu agenda terakhir yang dilaksanakan BSP di kampus.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
“Acara ini bertujuan untuk mengajak para mahasiswa, kaum intelektual, akademisi, untuk menjadi agen Peacmaker dalam konteks bagaimana menciptakan perdamaian bagi Palestina dan menghentikan jajahan Israel,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, kondisi Palestina yang saat ini berlangsung menunjukan bahwa keberpihakan bangsa Indonesia terhadap Palestina begitu nyata.
“Meskipun bangsa ini tidak menjadi bagian yang secara langsung membantu dalam medan perang, tapi kita tau bagaimana peran anak-anak muda yang sangat melek teknologi, sangat melek informasi, mereka membela Palestina dan menyebarluaskan informasi terkait dengan penjajahan dan kebiadaban Israel, juga sekaligus menjadi tim perlawanan online yang melawan hoax-hoax informasi yang dipublikasi oleh Yahudi Israel,” katanya.
“Saya berharap Talkshow ini bisa bermanfaat dan bisa berlanjut menjadi forum-forum kecil mahasiswa yang itu terus digaungkan demi pembelaan Palestina,” tambahnya.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Sebelumnya, Talkshow Millenial Peacemaker Forum juga telah dilaksanakan di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang, dengan tema “Menyusuri Jejak Masa Lalu Melalui Arsip Sejarah Visual Palestina & Relasinya Dengan Indonesia” pada 15 November 2023 lalu, bertepatan dengan Hari Deklarasi Palestina Merdeka. (L/R11/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi