Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AWG: Zionis Lakukan Genosida Modern, Dunia Islam Gagal Lindungi Gaza

Arina Islami Editor : Rudi Hendrik - 17 detik yang lalu

17 detik yang lalu

1 Views

Ketua Presidium Aqsa Working Group, M. Anshorullah dalam Aksi Jum’at Rutin Untuk Palestina di depan Kedubes AS Jakarta. [Foto: AWG]

Bekasi, MINA – Organisasi kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) menyampaikan pernyataan sikap keras terhadap pengepungan total yang dilakukan Zionis Israel di Jalur Gaza, yang mengakibatkan jutaan warga Gaza terancam kelaparan hingga kematian. Pernyataan ini disampaikan pada Kamis (24/7) di Bekasi, Jawa Barat.

Ketua Presidium AWG, M. Anshorullah, dalam siaran resminya menyebut situasi Gaza telah melewati batas kemanusiaan.

“Rakyat Palestina dibiarkan kelaparan, kehausan, tanpa akses kesehatan, dan dihujani peluru serta bom di tanah mereka sendiri. Setiap hari tanpa jeda,” tegasnya.

Dia merujuk pada laporan video dari TRTWorld, yang memperlihatkan seorang anak laki-laki mengais tumpukan sampah untuk mencari makanan dan seorang perempuan tua yang jatuh karena kelaparan di Gaza Selatan.

Baca Juga: Update Karhutla, dari Sumatera Merambah ke Jatim

“Mereka tidak lagi mencari hidup, mereka hanya berjuang untuk tidak mati,” ungkap Anshorullah menggambarkan situasi kemanusiaan yang tragis.

Kecaman Terhadap Zionis dan Dunia Internasional

AWG menegaskan bahwa Zionis Israel adalah pelaku genosida modern, sementara pemerintah Amerika adalah kolaborator utama atas kejahatan tersebut.

Anshorullah menyebut blokade total terhadap Gaza, penghancuran infrastruktur sipil, dan pencegahan bantuan kemanusiaan sebagai bentuk nyata pembersihan etnis sistematis.

Baca Juga: Kemenhut: 180 Titik Api Terdeteksi di Riau, Rokan Hilir

Tak hanya itu, ia juga mengecam tajam negara-negara tetangga Palestina seperti Yordania, Mesir, Arab Saudi, dan UEA yang dinilai gagal menunjukkan keberpihakan maupun upaya nyata dalam mengirimkan bantuan pangan bagi rakyat Gaza.

“Pada dasarnya mereka tidak pantas disebut negara berdaulat, karena tidak memiliki independensi dan nyali berhadapan dengan Zionis Israel,” tegas Anshorullah.

Bubarkan OKI dan Liga Arab Jika Tidak Bertindak

AWG secara terbuka menyatakan kekecewaan mendalam kepada Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab, yang dinilai tidak menjalankan fungsinya dalam membela Palestina.

Baca Juga: 750 Ribu Hektar Terbakar, Menko Polhukam Minta Cabut Izin Perusahaan

Bahkan, AWG menyebut dua organisasi besar dunia Islam itu lebih baik dibubarkan karena gagal melindungi Masjid Al-Aqsa dan menghentikan pembantaian di Gaza.

“Daripada tidak ada gunanya, lebih baik bubarkan saja OKI dan Liga Arab,” kata Anshorullah.

Seruan kepada Pemerintah Indonesia dan Umat Dunia

AWG menuntut Pemerintah Indonesia agar lebih aktif menekan Zionis Israel di forum internasional dan mendesak OKI agar berfungsi nyata, terutama dalam pengiriman bantuan darurat.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Kamis Ini Cerah Berawan Pagi Hingga Malam Hari

Selain itu, AWG menyerukan kepada seluruh umat Islam dan masyarakat dunia untuk tidak diam. Mereka mengajak untuk menggalang solidaritas global, boikot produk pendukung Zionis, serta menyuarakan kebenaran.

“Diamnya kita adalah pembiaran, bahkan sama saja berkontribusi terhadap genosida,” demikian pernyataan sikap AWG yang ditandatangani oleh Anshorullah.

Kepada bangsa Palestina, AWG menyerukan agar terus sabar dan tabah dalam menghadapi kezaliman.

“Kalian sedang merebut kemerdekaan sekaligus menumpas satu-satunya imperialis yang masih eksis di muka bumi ini,” pungkas Anshorullah.

Baca Juga: Menag Dorong Pendidikan dan Diplomasi Keilmuan Indonesia di Tingkat Internasional

Laporan IPC (Integrated Food Security Phase Classification) mencatat bahwa 133.000 warga Gaza berada pada tingkat kelaparan katastropik (Fase 5).

Jumlah ini diperkirakan melonjak hingga 345.000 jiwa pada musim dingin mendatang, menjadikannya salah satu krisis kelaparan terburuk di abad ini.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menag dan Dubes Inggris Jajaki Kerja Sama Pendidikan

Rekomendasi untuk Anda