Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aya Abeid Dua Kali Berhasil Pasang Bendera Palestina di Pagar Perbatasan

Rudi Hendrik - Sabtu, 5 Mei 2018 - 08:32 WIB

Sabtu, 5 Mei 2018 - 08:32 WIB

36 Views

Seorang wanita Palestina melemparkan batu ke pasukan Israel selama protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, Jumat, 20 April 2018. (Foto: Khalil Hamra/AP)

Gaza, MINA – Di saat pagar perbatasan menjadi tempat yang paling ditakuti untuk didekati oleh para demonstran Palestina, perempuan bernama Aya Abeid (18) dua kali berhasil memasang bendera Palestina di pagar tersebut.

Pada protes sejak 30 Maret yang dinamai Great Return March tersebut, sudah 41 orang tewas dan lebih 7.000 terluka oleh tembakan pasukan Israel yang berjaga di seberang perbatasan.

Militer Israel telah mengancam, siapa pun yang mendekati pagar dianggap melakukan serangan dan akan ditembak.

Dalam protes yang sudah memasuki Jumat (4/5) keenam, perempuan merupakan bagian integral.

Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat

Sebagian dari mereka menyediakan makanan, air dan dukungan media sosial, beberapa di antaranya juga ikut membawa dan membakar ban serta melemparkan batu ke pagar perbatasan Israel.

“Beberapa orang mengatakan kepada kami bahwa kami tidak dapat melakukan apa yang pria lakukan, beberapa takut kami akan terluka dan yang lain mendorong kami (untuk maju),” kata Aya Abeid, demikian Arab News melaporkan.

Abeid menggunakan katapel melawan tentara Israel dalam protes tersebut.

Tidak ada wanita di antara mereka yang tewas, meskipun dilaporkan setidaknya 250 wanita telah terluka.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

“Saya terluka dua pekan lalu di paha saya saat saya menggulirkan ban. Mudah-mudahan, saya dapat menghadiri Jumat ini dan melakukan apa yang biasanya saya lakukan, di sini katapel saya siap,” katanya pada hari Kamis (3/5).

Sementara di kamp tenda di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Taheyah Qdeih (49) mengisi botol dengan air minum untuk dibagikan kepada orang-orang yang tinggal di tenda dan di sepanjang perbatasan.

“Ketika saya masih muda saya biasa melemparkan batu ke arah tentara,” katanya. “Saya dari Jaffa (selatan Tel Aviv) dan saya percaya kami akan kembali. Apakah saya gila seperti yang orang Yahudi katakan? Tidak. Saya orang yang percaya,” kata wanita berusia 49 tahun itu.

Ketika Israel merayakan ulang tahunnya yang ke-70, warga Palestina berduka cita atas apa yang mereka sebut “Nakba” (Bencana), hari ketika lebih 700.000 warga Palestina diusir paksa dari tanahnya oleh penjajah Israel pada 1948.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Dua pertiga dari 2 juta orang di Gaza adalah pengungsi perang atau keturunan mereka. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Khadijah