Gaza, 26 Sya’ban 1436/13 Juni 2015 (MINA) – Seorang ayah salah satu dari empat anak Palestina yang tewas di pantai Gaza selama perang Hamas-Israel musim panas lalu, hanya bisa berharap kepada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan lembaga HAM.
Mohammed Bakr, menyatakan kemarahannya pada Jumat (12/6) terhadap pengumuman militer Israel yang menutup penyelidikan internal terhadap pembunuhan anaknya tanpa dakwaan.
Dia berharap, kematian akan menjadi bagian dari kejahatan perang kasus Palestina terhadap Israel, yang diperkirakan akan disampaikan kepada ICC.
“Tidak ada keadilan dalam penyelidikan internal,” kata Mohammed Bakr kepada Associated Press (AP). “Kami mengandalkan ICC dan lembaga hak asasi manusia. Kami tidak takut dan kami yakin kami akan menang karena dunia bersama kami.”
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Keempat anak laki-laki yang ditembak pesawat Israel semuanya sepupu berusia 9 sampai 11 tahun, tewas saat bermain di pantai pesisir barat Kota Gaza selama perang musim panas lalu. Tujuh orang lainnya, orang dewasa dan anak-anak, terluka dalam serangan udara yang sama. Insiden ini menarik perhatian dan kecaman internasional.
Di masa lalu, Israel membentuk tim penyelidikan internal sebagai bukti bahwa keterlibatan ICC tidak diperlukan.
Warga Palestina mengatakan, sistem peradilan Israel adalah bias terhadap mereka dan tentara jarang divonis bersalah.
Politisi Palestina, Mustafa Barghouti mengatakan kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), hasil penyelidikan itu adalah bukti “Israel lari dari tanggung jawabnya” untuk menjelaskan adanya dugaan pelanggaran.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Sebelumnya, Kamis malam militer Israel mengeluarkan pernyataan menutup penyelidikan kasus tersebut. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya