Ankara, 20 Dzulqa’dah 1436/4 September 2015 (MINA) – Abdullah Kurdi, ayah dari balita Kurdi Bersaudara mengatakan, dia mengharapkan perhatian dunia internasional untuk fokus bisa mencegah insiden seperti yang menimpa kedua anaknya, jangan terjadi lagi.
“Kami ingin perhatian dunia pada kami, sehingga mereka dapat mencegah hal yang sama terjadi kepada orang lain. Biarlah ini menjadi yang terakhir,” kata Abdullah, Kamis (3/9), Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Galip Kurdi (5 tahun) dan adiknya Aylan Kurdi (3 tahun) ditemukan sudah meninggal di pantai Turki setelah kapal yang mereka tumpangi menuju Yunani tenggelam, Rabu (2/9), bersama beberapa anak pengungsi lainnya.
Ibu mereka, Rehan, juga bernasib sama, sementara Abdullah sendiri selamat.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Dalam sebuah pernyataan kepada polisi yang diperoleh koran Hurriyet, Abdullah mengatakan, ia telah dua kali membayar penyelundup untuk membawa dia dan keluarganya ke Yunani, tetapi usaha mereka gagal.
Mereka kemudian memutuskan untuk membeli perahu dan mendayung sendiri, tetapi mulai kemasukan air dan orang-orang berdiri panik sehingga terbalik.
“Saya memegang tangan istri saya. Anak-anak saya lepas dari tangan saya. Kami mencoba berpegangan di perahu,” katanya. “Semua orang berteriak di kegelapan.”
Foto Aylan yang tenggelam di salah satu resor wisata paling populer di Turki, menjadi viral di media sosial dan membuat pemimpin negara-negara Eropa berniat berbuat lebih banyak untuk membantu pengungsi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Gambar yang menyayat hati melihat tubuh balita tak bernyawa menempatkan wajah manusia melihat kepada bahaya yang dihadapi oleh puluhan ribu migran yang putus asa dan mempertaruhkan nyawanya untuk mencari keselamatan di Eropa.
“Jika gambar-gambar yang luar biasa kuat dari anak Suriah yang mati terdampar di pantai, tidak mengubah sikap Eropa kepada pengungsi, apa yang akan terjadi?” media Independent Inggris mengatakan dalam sambutannya di koran-koran di seluruh benua.
Selama sepekan terakhir, terjadi lonjakan dramatis jumlah pengungsi, terutama dari Suriah, Afghanistan, Pakistan, dan Afrika yang berusaha meninggalkan Turki melalui laut untuk mencapai Yunani dengan harapan membangun kehidupan baru di Uni Eropa. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata