Bethlehem, 23 Shawwal 1436/ 8 Agustus 2015 (MINA) – Saad Dawabsha, ayah dari bayi 18 bulan, Ali Dawabsha, yang wafat dalam serangan pembakaran brutal oleh ekstrimis Israel pada 31 Juli, akhirnya meninggal akibat luka bakar parah yang dialaminya, Sabtu (8/8) pagi, kata berbagai sumber kepada Ma’an yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menteri Kesehatan Palestina mengatakan, Saad (30), 80 persen tubuhnya menderita luka bakar. Dia telah berjuang untuk bertahan hidup selama lebi dari seminggu sebelum akhirnya meninggal.
Sumber lokal desa keluarga dari Duma di utara Tepi Barat, mengatakan kepada Ma’an, bahwa keluarga korban sudah diberitahu tentang kematian Saad dan menambahkan bahwa Saad akan dikuburkan Sabtu (8/8).
Sementara itu, istri Saad, Riham Dawabsha, masih dalam kondisi kritis dan 90 persen tubuhnya menderita luka bakar.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Saad, serta istri dan anaknya yang lain, Ahmad (4), segera dibawa ke rumah sakit dengan luka bakar parah setelah ekstrimis Israel membakar rumah mereka di tengah malam, membakar bayi mereka hidup-hidup, Ali.
Menurut laporan, pemukim Israel memecahkan dua jendela rumah di Duma, sebelum melemparkan cairan mudah terbakar dan bom molotov, yang menewaskan bayi Ali, yang terjebak di dalam rumah, dan membuat anggota keluarga lainnya kritis.
Kejahatan tersebut memicu kecaman internasional termasuk dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat. Menurut banyak pengamat, serangan pemukim ekstrimis yahudi terhadap masyarakat Palestina makin sering terjadi dan sering dibiarkan begitu saja oleh Pemerintah Israel. Disinyalir serangan ini adalah bagian dari rencana busuk Israel untuk menguasai wilayah Palestina dan meniadakan warga Palestina di sana. (T/nda/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza