Tepi Barat, MINA – Bassem Al-Tamimi, ayah dan paman dari dua gadis Palestina yang ditangkap oleh pasukan Israel di desa Nabi Saleh, Tepi Barat mengatakan, bahwa tentara yang ditampar dalam sebuah video oleh anaknya bukanlah korban.
Sebuah video viral pada Senin (18/12) lalu di media sosial yang merekam Ahed Al-Tamimi (16) dan Nour Al-Tamimi (21) menyerang dua tentara Israel yang tidak melawan menghadapi kedua gadis tersebut.
Tampak dalam video yang direkam sendiri oleh keluarga Tamimi pada pekan lalu itu, Ahed menampar wajah seorang dari dua tentara dan menendangnya. Kedua tentara yang bersenjata itu tidak melakukan gerakan perlawanan terhadap kedua gadis tersebut dan keluarganya.
Namun, pada Selasa pagi, pasukan Israel menyerbu rumah Bassem dan menangkap remaja Ahed.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri
Keesokan harinya, giliran Nour yang ditangkap oleh militer Israel sebagai orang kedua yang melakukan serangan terhadap tentara. Demikian Times of Israel memberitakannya yang dikutip MINA.
Militer dan media-media Israel telah menggambarkan kedua tentara tersebut sebagai korban serangan.
Bassem mengatakan kepada situs berita Walla bahwa sebelum insiden perekaman tersebut, prajurit yang menderita tamparan telah memasuki rumah keluarganya dan melukai Muhammad, anaknya yang berusia 14 tahun.
“Hanya di kamera dia ditemui sebagai prajurit bermoral,” kata Bassem.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Dia mengatakan kepada Ynet bahwa kedua tentara itu berdiri di propertinya. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina