Al-Quds, MINA – Ayah dari seorang remaja Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel di Yerusalem telah berbicara tentang keadaan emosional putranya di hari-hari terakhirnya.
Omar Abu Assab menyalahkan pendudukan Israel dan kebijakan kejam penghancuran rumah di wilayah pendudukan yang kemudian menyebabkan kematiannya.
Omar, seorang anak sekolah berusia 16 tahun dari kota Issawiyah, di luar Yerusalem, dibunuh oleh pasukan Israel di Kota Tua Yerusalem pada hari Rabu (17/11). Israel menuduh dia berusaha menikam dua polisi Israel.
Warga Palestina di Yerusalem “tidak dapat memiliki kehidupan karena pendudukan Israel”, kata Ibrahim Abu Assab, ayah Omar.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Ibrahim juga mengatakan kepada The New Arab bahwa dia hanya mengetahui tentang kematian putranya saat diinterogasi di tahanan Israel.
“Pasukan Israel datang pada malam hari dan menangkap saya, istri saya, dan putra saya yang lebih tua,” jelasnya.
“Mereka membawa kami ke pusat penahanan dan memisahkan kami ke ruangan yang berbeda. Mereka menginterogasi saya tentang kebiasaan anak saya dan kehidupan sehari-harinya, serta tentang keluarga kami selama beberapa jam. Hanya dalam lima menit terakhir interogator Israel memberitahu saya bahwa anak saya menyerang dua polisi dan terbunuh,” tambahnya. (T/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza