Wellington, MINA – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan, panggilan azan untuk shalat Jumat akan disiarkan di televisi dan radio nasional sebagai solidaritas dengan komunitas Muslim di negara itu.
Ardern juga mengumumkan bahwa Selandia Baru akan mengadakan dua menit mengheningkan cipta mengiringi azan, sebagai tanda penghormatan terhadap korban pembantaian serangan di masjid-masjid di kota Christchurch.
The Express Tribune pada edisi Rabu, 20 Maret, menyebutkan, Ardern juga mendorong warga perempuan di negaranya agar memakai jilbab pada Jumat, 22 Maret, untuk menunjukkan dukungan mereka kepada komunitas Muslim yang sedang berduka.
Baca Juga: Pakar Hukum Internasional Nilai Resolusi DK PBB tentang Gaza Berbahaya
Ia menyerukan tanggapan global terhadap bahaya media sosial setelah pembantaian di Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood Islamic Center itu.
Ardern mengharapkan para pemimpin dunia “untuk menghadapi secara kolektif”.
“Kita tidak bisa, misalnya, hanya sekadar berurusan dengan beberapa masalah yang kita hadapi dengan media sosial kita untuk ditangani berdasarkan kasus per kasus,” katanya.
“Ada argumen yang harus dibuat agar kita mengedakan persatuan dalam masalah global,” lanjutnya.
Baca Juga: Trump Sebut Arab Saudi Sekutu Utama Non-NATO
Menurutnya, ini bukan hanya masalah bagi Selandia Baru. Fakta bahwa media sosial telah digunakan untuk menyebarkan kekerasan dan materi yang memicu kekerasan. “Kita semua harus menghadirkan front persatuan,” ujarnya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Imbas Ketegangan Cina–Jepang, 500 Ribu Tiket Penerbangan Dibatalkan
















Mina Indonesia
Mina Arabic