Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Azerbaijan Tunjuk Shusha sebagai Ibu Kota Budaya

kurnia - Rabu, 6 Januari 2021 - 18:56 WIB

Rabu, 6 Januari 2021 - 18:56 WIB

7 Views ㅤ

Foto AA

Baku, MINA – Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pada Selasa (5/1) mengumumkan salah satu kota di Nagorno-Karabakh yang baru-baru ini dibebaskan dari pendudukan militer Armenia sebagai Ibu kota budaya negara itu.

“Saya meresmikan Shusha sebagai Ibu kota budaya Azerbaijan. Kota Shusha layak mendapatkannya,” kata Aliyev.

Pembebasan Shusha yang dikenal sebagai simbol sejarah dan budaya Azerbaijan pada 8 November lalu mendorong pengakuan kekalahan dari Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan gencatan senjata antara Baku dan Yerevan, Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA, Rabu (6/1).

Shusha, yang dijuluki sebagai mutiara Karabakh, diduduki oleh pasukan Armenia sejak 8 Mei 1992. Banyak musisi dan cendekiawan Azerbaijan lahir di kota itu.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Menurut Aliyev, pekerjaan untuk pemulihan kota telah dimulai. “Kita akan mengevaluasi situs-situs bersejarah. Kerusakannya harus dihitung secara akurat agar pemulihan Shusha bisa dimulai,” ujarnya.

Aliyev mengungkapkan bahwa lebih dari 60 masjid di Shusha hancur selama pendudukan pasukan Armenia.

“Kami tidak punya masalah dengan orang-orang Armenia yang tinggal di Azerbaijan adalah warga negara kami. Saya yakin orang-orang Armenia yang tinggal di wilayah Karabakh kini merasa tenang karena dapat hidup normal di Azerbaijan,” katanya.

Dia telah menginstruksikan Menteri kebudayaan Anar Karimovuntuk menyelenggarakan festival musik dan puisi di Shusha tahun ini.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Aliyev juga mengungkapkan bahwa Azerbaijan akan membangun bandara internasional di Provinsi Fuzuli, dan setidaknya landasan pacu akan siap tahun ini.

September tahun lalu, bentrokan meletus pasukan Armenia dan Azerbaijan, setelah pasukan Armenia melancarkan serangan ke warga sipil dan tentara Azerbaijan, serta melanggar beberapa perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.

Selama konflik 44 hari, yang berakhir dengan gencatan senjata pada 10 November, Azerbaijan membebaskan sejumlah kota dan hampir 300 permukiman dan desa di Karabakh. (T/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Kolom
Internasional
Internasional