Azis Syamsuddin Prihatin Kericuhan di Gedung Kongres Amerika Serikat

Jakarta, MINA – Wakil Ketua M. Azis Syamsuddin menyampaikan keprihatinan atas aksi pendukung Presiden (AS) Donald Trump yang menduduki Gedung Kongres Amerika Serikat (AS) dan bertindak anarkis, hingga akhirnya menyebabkan tertundanya sidang dengar pendapat hasil Pilpres AS 2020.

“DPR RI turut prihatin adanya tindakan anarkis oleh pendukung kandidat tertentu terhadap rumah parlemen (Capitol Hill) yang berdampak pada diskursus supremasi hukum Amerika,” ungkap Azis dalam keterangan tertulisnya yang diterima MINA, Jumat (8/1).

Azis menilai tindakan para demonstran sangat tidak terpuji serta tidak dapat dibenarkan.

Menurutnya, AS adalah negara yang memiliki pondasi demokrasi yang sangat kuat, sehingga sangat disesalkan tindakan anarkis yang terjadi oleh sekelompok orang.

“Kami harapkan legitimasi proses hukum pengumpulan hasil Pilpres AS tahun 2020 dapat segera teratasi sesuai dengan norma-norma demokrasi dan mekanisme hukum setempat,” harapnya.

Azis menilai tindakan anarkis itu sebagai aksi melawan hukum yang patut ditindak tegas sesuai dengan mekanisme hukum setempat. Dimana, kebebasan menyampaikan pendapat selayaknya menghormati tanggung jawab konstitusi dan hukum perundang-undangan yang harus diikuti serta demi tegaknya keadilan.

“Kemenangan demokrasi secara etis dibangun dengan kesopanan, kehormatan, integritas, dan hukum,” tegasnya.

Meski demikian Azis mengakui bahwa isu Pilpres AS sepenuhnya adalah urusan dalam negeri AS. Namun Indonesia sebagai negara sehabat mengharapkan para kandidat dapat ‘legowo’ dan saling merangkul terlebih di masa pandemi Covid-19.

Azis menilai di masa pandemi Covid-19 dibutuhkan kerja keras dalam membangun roda perekonomian suatu negara maupun secara global.

Ia mencontohkan Indonesia yang mampu menyelesaikan perbedaan persepsi politik secara demokrasi yang damai berdasarkan prinsip gotong royong.

“Menghargai upaya Presiden AS terpilih Joe Biden mengemban amanah pekerjaan saat ini dan pekerjaan empat tahun ke depan harus pemulihan demokrasi, kesusilaan, kehormatan, rasa hormat, supremasi hukum, kesopanan, sederhana,” ujarnya.

Selain itu, menurut politisi Partai Golkar ini, adalah sebuah pembaruan politik yang membahas tentang pemecahan masalah, saling memperhatikan, tidak menyalakan ‘api’ kebencian dan kekacauan. Dia berharap kekisruhan politik dalam negeri AS segera teratasi. (R/R1/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)