Gaza, 19 Syawal 1435/16 Agustus 2014 (MINA) – Ketua delegasi Palestina untuk perundingan “tidak langsung” di Kairo, Azam Al Ahmad pembicaraan kesepakatan gencatan senjata kembali akan digelar pada Ahad dan Senin mendatang.
“Pembicaraan dilaksanakan dalam upaya mencapai kesepakatan akhir gencatan senjata dan pencabutan blokade serta menyelesaikan isu-isu lain yang berkaitan dengan Jalur Gaza,” kata Ahmad pada Jum’at sebagaimana dilaporkan koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.
Ahmad juga menegaskan akan diadakan pertemuan penting di Ramallah dengan para pemimpin Palestina untuk perincian point kesepakatan, laporan perkembangan dan konsultasi terhadap isu-isu yang berkaitan dengan itu.
“Banyak point yang telah kita bicarakan dengan lebih mendalam, seperti masalah tawanan perang, pertukaran para tawanan, serta ketentuan-ketentuan pendirian pelabuhan dan bandara yang memerlukan kata-kata penting sehingga kita dapat mencapai kesepakatan bahwa perjanjian tersebut selasai dan mengarah kepada gencatan senjata, penghentian agresi dan pengangkatan blokade Gaza, sert memungkinkan pergerakan orang dan barang dari kedua arah, Tepi Barat dan Jalur Gaza atau sebaliknya,” katanya.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Dia menunjukkan juga ada masalah perbedaan di luar meja perundingan yaitu melucuti senjata para pejuang perlawanan, yang diminta Israel sebagai sarat untuk negosiasi, dan “kami telah melaporkan kepada presiden Mahmoud Abbas bahwa isu ini tidak bisa diterima karena berada di luar pembahasan”.
Tidak jauh dari hal itu, jubir Jihad Islam Yousef al-Hasayneh mengatakan pihak Palestina menyetujui gencatan senjata lima hari untuk memberikan Mesir lebih banyak waktu guna menyelesaikan beberapa “masalah teknis” yang menghalangi kesepakatan akhir.
“Kami berharap kesepakatan gencatan senjata akan ditandatangani tepat lima hari kedepan dengan kesepakatan,” kata al-Hasayneh menambahkan, “Delegasi telah membuat banyak kemajuan dalam mengakhiri pengepungan dan serangan terhadap warga Palestina”.
Sependapat dengan Ahmad mengenai permintaan Israel untuk melucuti persenjataan Hamas, Yousef berpendapat para pejuang lah yang selama ini membantu mereka menahan serangan-serangan Israel.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Mesir adalah sponsor untuk negosiasi, tapi ada sponsor yang lebih penting, pihak perlawanan,” kata al-Hasayneh.
“Kami, sebagai Jihad Islam, tidak tertarik dalam sponsorship Amerika karena kita tidak percaya Amerika Serikat, mitra Israel, siapa yang mensuplai mereka dengan senjata dan uang,” katanya.(L/K01/P03/P04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi