Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badai Amphan Sudah Tewaskan 14 Orang, Hancurkan Ribuan Rumah

Rudi Hendrik - Kamis, 21 Mei 2020 - 20:10 WIB

Kamis, 21 Mei 2020 - 20:10 WIB

4 Views

Kolkata, MINA – Topan Amphan yang dahsyat di Teluk Benggala menghantam India timur dan Bangladesh pada Rabu (20/5), sudah menewaskan sedikitnya 14 orang dan menghancurkan ribuan rumah, kata para pejabat.

Kondisi itu membuat pihak berwenang berjuang untuk meningkatkan upaya bantuan di tengah wabah virus corona yang melonjak.

“Situasinya lebih mengkhawatirkan daripada pandemic virus corona. Kami tidak tahu bagaimana mengatasinya,” kata Mamata Banerjee, Ketua Menteri Bengal Barat – negara bagian India yang paling terpukul – kepada wartawan Rabu malam, demikian dikutip dari Al Jazeera.

Banerjee mengatakan sedikitnya 10 orang telah tewas di negara bagian itu. Dua distrik benar-benar dirusak oleh salah satu badai terkuat yang pernah menghantam wilayah itu dalam beberapa tahun.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

“Area demi area telah hancur. Komunikasi terganggu,” katanya, seraya menambahkan bahwa meskipun 500.000 orang telah dievakuasi, otoritas negara bagian tidak sepenuhnya mengantisipasi keganasan badai.

Di ibu kota Bengal Barat, Kolkata, angin kencang membalikkan mobil dan menumbangkan pohon dan tiang listrik. Sebagian dari kota itu jatuh ke dalam kegelapan.

Di negara tetangga Bangladesh, sedikitnya empat orang tewas, kata para pejabat, dengan pasokan listrik terputus di beberapa distrik.

Pihak berwenang di sana telah menempatkan sekitar 2,4 juta orang di 15.000 tempat perlindungan badai pekan ini.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Para pejabat Bangladesh juga mengatakan mereka telah memindahkan ratusan pengungsi Rohingya asal Myanmar, yang tinggal di pulau rawan banjir di Teluk Benggala, ke tempat berlindung.

Wilayah ini, dengan 58 juta orang di dua negara yang berbatasan, memiliki beberapa komunitas yang paling rentan di Asia Selatan: komunitas nelayan miskin di Sunderbans dan lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp-kamp ramai di Cox’s Bazar, Bangladesh. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Asia
Asia
Dunia Islam
Dunia Islam
Kolom
Kolom
Khadijah