Riyadh, MINA – Badai pasir melanda pinggiran kegubernuran Riyadh utara dan Provinsi Timur, Arab Saudi.
Angina badai pasir berasal dari Irak melanda Arab Saudi dan tiga negara tetangga Teluk lainnya seperti Kuwait, Bahrain dan Qatar, menurut laporan Pusat Meteorologi Nasional (NCM).
Badai pasir dari gurun Irak melewati Kuwait sebelum tiba di Hafr Al-Batin dan Al-Artawiyah. Saudi Gazette melaporkan.
Badai pasir mencapai ibu kota Saudi pada dini hari Selasa (17/5), membatasi jarak pandang, dan mempengaruhi mereka yang menderita masalah pernapasan.
Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah
Abdulaziz Al-Husseini, peneliti cuaca terkemuka dan anggota Komite Nomenklatur Iklim, memperkirakan angin permukaan dari sedang hingga semi-kuat akan berlangsung selama beberapa jam mendatang, terutama di Provinsi Timur, dan antara Riyadh dan Provinsi Timur dan selatan Riyadh.
NCM memperingatkan jarak pandang horizontal hampir nol meter.
Kondisi iklim berdebu juga melanda Dawadmi, Al-Rain, Al-Quwaeiyah dan Afif.
NCM memperingatkan wilayah yang diperkirakan akan terkena badai pasir adalah Al-Huraiq, Al-Kharj, Al-Diriyah, Al-Dalam, kota Riyadh, Al-Muzahemiyah, Huraymila, Hotat Bani Tamim, Dharmah dan Murat.
Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah
Kemenkes Saudi memperingatkan untuk pasien dengan gangguan asma, anak-anak, orang tua dan jantung agar mengikuti metode pencegahan untuk menghindari gangguan pernapasan.
Prof. Dr. Abdullah Al-Misnad, pendiri dan kepala Komite untuk Nomenklatur Kondisi Iklim, mengatakan wilayah Riyadh dan Provinsi Timur kemungkinan akan terkena debu putih yang berbahaya, mendesak semua orang untuk menggunakan masker penutup hidung yang baik.
Prof. Al-Misnad meminta pihak berwenang terkait mendirikan stasiun pemantauan untuk mengukur tingkat polusi dan penyebaran kepadatan aerosol.
Dia mengatakan, debu ketika warnanya di langit putih, seperti warna kabut, adalah jenis yang paling berbahaya bagi sistem pernapasan, karena ringan dan ukurannya yang kecil.
Baca Juga: Israel Serang Suriah 300 Kali Sejak Assad Jatuh, Situs Militer Jadi Sasaran
“Mencapai paru-paru dan menetap di sana untuk waktu yang lama, menyebabkan masalah kesehatan seperti asma dan radang sistem pernapasan,” tambahnya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kerajaan Saudi Sampaikan Pernyataan atas Perkembangan Terkini di Suriah