Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BADAN BAHASA KEMENDIKBUD BERI PELATIHAN BAHASA INDONESIA KEPADA REPORTER

IT MINA - Selasa, 17 November 2015 - 17:37 WIB

Selasa, 17 November 2015 - 17:37 WIB

491 Views

(Foto: Rana/MINA)
(Foto: Rana/MINA)

(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, 5 Safar 1437/17 November 2015 (MINA) – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan pelatihan Bahasa Indonesia kepada repoter media massa.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan repoter dari berbagai media massa, baik cetak dan elektronik, yang berlangsung selama tiga hari sejak Selasa (17/11) petang, di Hotel Park, Jakarta Timur.

“Mudah-mudahan selama tiga hari ini semua yang hadir di sini bisa saling berbagi satu sama lain,” kata Suladi selaku Penanggung Jawab Panitia Pelaksana Kegiatan Penyegaran Keterampilan Berbahasa Indonesia untuk reporter media massa.

Suladi mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari tanggungjawab untuk meningkatkan mutu bahasa di media massa.

Baca Juga: Pengadilan Brasil Terbitkan Surat Penangkapan Seorang Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza

Sementara Kepala Bidang Pemasyarakatan Drs. Mustakim, M.Hum., mengatakan, kenapa dianggap penting, sebab penyuluhan Bahasa Indonesia diprioritaskan bagi pihak-pihak yang dalam kesehariannya biasa berkecimpung dalam bahasa, dan bahasanya berpengaruh kepada orang lain.

“Selain para insan media, yaitu ada guru dan pejabat,” kata Mustakim.

Ia mengatakan, badan bahasa adalah nama lain dari pusat bahasa. Merupakan satu-satunya instasi pemerintahan yang diberikan wewenang untuk menangani masalah bahasa.

Badan bahasa juga bertugas untuk mengembangkan bahasa, membina masyarakat dan melindung bahasa itu sendiri,” katanya.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Ia menambahkan, pusat pengembangan juga untuk mengembamgkan bahasa dan sastra Indonesia. “Alasan kenapa bahasa agar dikembangkan, supaya dapat digunakan oleh penuturnya,” ujar Mustakim.

“Bahasa itu bukan hanya dikembangkan saja, tetapi juga perlu disosialiasikan,” katanya menambahkan.

Ia mengungkapkan, bahasa itu menyimpan banyak rahasia, tidak menutup kemungkinan peneliti asing yang meneliti bahasa Indonesia untuk mengetahui sandi-sandi yang dilakukan oleh militer Indonesia.

Terkait dengan eksistensi Bahasa Indonesia, ia mengatakan, sudah ada 46 negara yang sudah mengajarkan bahasa Indonesia itu sendiri.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Apalagi Australia sudah memberlakukan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran, dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi, layaknya pelajaran bahasa Inggris di pendidikan Indonesia,” ujar Mustakim.

Sementara yang kedua, lanjut dia, adalah Jepang. Sebanyak 27 Universitas di Jepang di dalam mata kuliahnya ada pelajaran yang mengajarkan Bahasa Indonesia.

“Bahkan karena banyaknya orang yang minat belajar Bahasa Indonesia, dan membutuhkan waktu yang cepat sehingga beberapa universitas di Jepang membuka kelas malam, dan waktu belajar juga diadakan lebih cepat,” tambahnya.

MINA mendapat kesempatan menyertakan tiga wartawannya dalam kegiatan ini yakni Rina Asrina, Rana Setiawan dan Chamid Riyadi.(L/P010/P2)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda