Jerusalem, MINA – Dua badan keamanan Israel terlibat dalam perselisihan tentang cara menangani prosesi pemakaman jurnalis Amerika-Palestina yang ditembak mati pasukan pendudukan, Shireen Abu Akleh, situs berita Israel KAN.
Menurut KAN seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis (26/5) dinas intelijen domestik Israel Shin Bet telah merekomendasikan agar pemakaman diadakan dengan berjalan kaki tanpa diganggu. Saran itu kemudian malah diabaikan oleh polisi yang memilih untuk membubarkan para pelayat dengan kekerasan.
KAN mengatakan dalam laporannya bentrokan antara polisi dan pelayat dapat dihindari jika mengikuti saran Shin Bet.
Pembubaran prosesi “menyebabkan bentrokan keras antara polisi dan pelayat serta kecaman internasional,” kata KAN.
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
Sementara itu, aparat keamanan Israel menolak laporan KAN dan bersikeras bahwa “Shin Bet dan Polisi Israel bekerja sama dengan erat satu sama lain.”
Pada 13 Mei, polisi Israel menyerang pelayat Palestina dalam prosesi pemakaman Abu Akleh dengan granat kejut dan pentungan.
Kondisi ini memicu kecaman dari Kepala Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet, yang mengutuk penggunaan kekuatan oleh Israel.
Pada 11 Mei, Abu Akleh, 51, seorang jurnalis veteran untuk stasiun televisi berbahasa Arab Al Jazeera, ditembak mati saat meliput serangan militer Israel di dekat kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki. (T/RE1/P2)
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)