Washington, MINA – Badan Keamanan Nasional AS belum mencapai keputusan apakah akan mendukung rencana Israel untuk mencaplok sebagian besar tanah di Tepi Barat.
Badan Keamanan Nasional adalah badan penting di lingkungan Presiden AS yang berkantor di kantor presiden di Gedung Putih, Washington.
Gedung Putih mengatakan pada Kamis (25/6), konsultasi dengan para pejabat Israel akan terus berlanjut untuk merumuskan proposal yang akan mendukung rencana Trump untuk kesepakatan damai Israel-Palestina. ABC News melaporkan.
Keputusan Trump tentang aneksasi dapat mengubah posisi AS di Timur Tengah dan memengaruhi dukungan pada pemilihan Trump dari kalangan Kristen evangelis, bagian penting dari basis politiknya.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Hampir seluruh komunitas internasional menentang aneksasi, tetapi banyak pendukung domestik Trump dengan antusias mendukungnya.
Seorang pejabat senior Pemerintah AS mengatakan, Duta Besar AS untuk Israel David Friedman dan utusan khusus pemerintah untuk perdamaian Timur Tengah Avi Berkowitz akan melakukan perjalanan ke Israel untuk diskusi lebih lanjut dengan Israel.
Pejabat itu mengatakan, “belum ada keputusan akhir tentang langkah selanjutnya untuk menerapkan rencana Trump.” Pejabat itu tidak berwenang untuk membahas masalah ini secara terbuka dan berbicara dengan syarat tanpa menyebut nama dan jabatan.
Sementara pertentangan di parlemen AS terus menguat dengan adanya surat kepada pemerintah Israel yang ditandatangani oleh 189 anggota parlemen dari Partai Demokrat, yang menyatakan keprihatinan tentang rencana aneksasi.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Kekhawatiran kami adalah bahwa tindakan sepihak yang diambil Israel, akan mendorong para pihak lebih jauh dari negosiasi dan dari kemungkinan tercapainyal kesepakatan,” kata anggota parlemen. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina