Jakarta, 29 Shafar 1437/11 Desember (MINA) – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjaga tren positif investasi Jepang yang masih menunjukkan minat dan komitmen investasi cukup tinggi.
Dari data BKPM periode 22 Oktober 2014 hingga 4 Desember 2015 tercatat minat investasi Jepang tercatat US$ 11,4 miliar (setara dengan Rp 153,9 triliun dengan kurs Rp 13.500) dan komitmen investasi ditandai dengan perusahaan Jepang yang telah mendapatkan izin prinsip mencapai US$ 5,7 miliar (Rp 76,9 triliun).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani melakukan kunjungan kerja ke Tokyo Jepang, Jumat (11/12) dalam rangka promosi investasi bekerjasama dengan Kadin Jepang.
“Jepang tetap akan menjadi salah satu lumbung investasi FDI yang masuk ke Indonesia untuk tahun depan. Minat maupun stock komitmen yang masuk masih cukup tinggi hingga akhir tahun ini,” ujarnya dalam keterangan resminya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (11/12)
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Menurut Franky, kunjungannya kali ini untuk menjaga tren positif menyampaikan beberapa perkembangan kebijakan termasuk di antaranya layanan izin investasi 3 jam, peluang investasi di berbagai sektor terutama sektor prioritas di antaranya seperti industri padat karya, infrastruktur, dan Pariwisata dan kawasan.
“Tiga sektor prioritas tersebut merupakan kontributor utama investasi dari Jepang,” jelasnya.
Franky menambahkan bahwa tiga sektor prioritas merupakan kontributor utama minat yang dikategorikan serius oleh tim Marketing Officer BKPM. Minat investasi tersebut terdiri dari sektor padat karya mencapai US$ 2,05 miliar, sektor infrastruktur US$ 700 juta dan sektor pariwisata dan kawasan US$ 650 juta.
“Sedangkan dari perusahaan Jepang telah mendapatkan izin prinsip (komitmen investasi ) sektor infrastruktur mencapai US$ 4,6 miliar dan industri padat karya US$ 607 juta,” imbuhnya.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Selain memaparkan mengenai kemajuan-kemajuan tersebut, Kepala BKPM juga diagendakan melakukan one-on-one meeting dengan perbankan di Jepang terkait dengan kerjasama pembiayaan penanaman modal. Dengan bertemu perusahaan Jepang tersebut, maka Franky berharap ada kerjasama saling menguntungkan yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak.
Franky menjelaskan hubungan kondusif yang diciptakan oleh kedua pemimpin negara ditandai dengan pertemuan antara PM Jepang Shinzo Abe dan Presiden Joko Widodo di KTT ASEAN bulan lalu juga dimaknai positif oleh pebisnis kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, dibicarakan berbagai isu strategis terkait kerjasama kedua negara termasuk komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dalam bidang perdagangan dan investasi. (L/P010/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon