Jenewa, MINA – Ketua Perwakilan Oposisi Suriah Hadi Albahra mengatakan, pertemuan pertama 45 anggota komite yang bertugas merancang konstitusi baru untuk Suriah pada Senin (3/11) “berlangsung secara positif”.
“Saya bisa mengatakan itu ternyata dengan cara yang positif karena kami telah memutuskan metode agenda yang akan mulai mengikuti besok,” kata Hadi, Anadolu Agency melaporkan.
Dia mengatakan, pertemuan itu membahas metode dan agenda kelompok yang akan merancang konstitusi baru untuk Suriah.
“Ada konsensus di antara semua pihak yang terlibat dalam komite,” kata Albahra.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pada Jumat (1/11), Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen, yang memimpin proses persidangan mengatakan, putaran pertama perundingan oleh Komite Konstitusi Suriah “berhasil” sebelum mengumumkan dimulainya pekerjaan komite 45 yang terpuruk pada pekan ini.
“Fakta bahwa 150 warga Suriah telah duduk bersama saling menghormati satu sama lain, berbicara satu sama lain saya pikir itu cukup mengesankan,” kata Pedersen pada Ahad (3/11).
Pada Ahad, Pedersen merilis kode etik yang disetujui oleh Ketua Umum Perwakilan Oposisi dan Ketua Umum Perwakilan Pemerintah Suriah.
Kode etik ini juga menyetujui, pihak-pihak yang bernegosiasi “menunjukkan rasa hormat dan kebijaksanaan kepada anggota dan menahan diri dari pidato yang menghasut dan serangan pribadi,” sambil menghormati martabat dan integritas Komite.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Komite Konstitusi diberi mandat dalam konteks proses Jenewa yang difasilitasi PBB untuk menyiapkan dan merancang reformasi konstitusi yang membuka jalan bagi penyelesaian politik di Suriah.(T/Ast/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama