Gaza, MINA – Dewan Tertinggi Suku Badui di Gaza dengan tegas menolak rencana penerjunan bantuan udara ke wilayah kantong yang terkepung, menyebutnya berbahaya dan tidak efektif.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (25/7), Dewan menyatakan “penyesalan dan keheranan yang mendalam” atas pengumuman dari beberapa pihak yang berencana melakukan penerjunan bantuan udara dengan dalih kemanusiaan. Quds News melaporkan.
“Kami sepenuhnya menolak metode ini,” kata pernyataan itu, memperingatkan bahwa penerjunan bantuan sebelumnya telah menewaskan atau melukai warga sipil. Beberapa paket mendarat di kepala orang-orang. Lainnya jatuh ke zona berbahaya.
“Sudah cukup bom menghujani kami dari langit. Kami tidak membutuhkan lebih banyak kekacauan yang disamarkan sebagai bantuan,” lanjut pernyataan itu.
Baca Juga: Mesir dan Qatar Tegaskan Kembali Upaya Mediasi Berkelanjutan di Gaza
Dewan menyebut upaya tersebut sebagai “aksi media” yang tidak mengakhiri kelaparan atau mencerminkan kebutuhan nyata di lapangan.
Sebelumnya hari ini, Haaretz mengutip seorang sumber keamanan senior Israel yang mengatakan Israel akan mengizinkan Yordania dan Uni Emirat Arab untuk melakukan pengiriman bantuan melalui udara ke Gaza selama dua hari ke depan.
Namun, pengiriman bantuan melalui udara sebelumnya terbukti mematikan. Puluhan warga Palestina yang kelaparan tenggelam atau terluka tahun lalu setelah bergegas ke laut di Gaza utara untuk mengumpulkan paket makanan yang jatuh ke air, alih-alih ke darat.
Pada Kamis, Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan jumlah korban syahid akibat kelaparan telah mencapai 122. Setidaknya 83 korban adalah anak-anak, sebagian besar bayi.
Baca Juga: Demonstran Tumpuk 1.000 Panci di Depan Kantor PM Inggris untuk Protes Kelaparan Gaza
Menurut kesaksian, Israel memblokir susu formula bayi dan menyitanya dari dokter internasional yang mencoba membawanya ke Gaza.
“Ini adalah kampanye kelaparan yang sistematis,” kata pernyataan itu, seraya mencatat bahwa blokade telah berlangsung selama 145 hari.
Kantor tersebut menuntut tindakan segera, pembukaan semua penyeberangan, pengiriman susu formula bayi segera, dan setidaknya 500 truk bantuan dan 50 truk bahan bakar per hari.
“Mungkin kita bisa menyelamatkan apa yang tersisa dari bencana kemanusiaan yang disiarkan langsung ini,” kata pernyataan itu. []
Baca Juga: UNICEF Kirim 6 Truk Pasokan Medis ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)