New York, 18 Syawwal 1436/3 Agustus 2015 (MINA) – Bagian tirai emas dan sutra hitam yang biasa dipakai untuk menutupi Ka’bah (Kiswah), telah dipasang kembali di markas besar PBB di New York, AS, berlokasi di Indonesia Hall.
Pemasangan kembali potongan Kiswah ini diresmikan dalam sebuah upacara yang dihadiri Wakil Tetap Arab Saudi untuk PBB Abdullah Al-Mouallimi dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, sebagaimana dilaporkan Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Menurut Mouallimi, potongan Kiswah pertama kali dibawa ke PBB pada awal 1980 dan dikirim kembali ke Mekkah pada 2014 karena pada saat itu Aula Indonesia di PBB, tempat di mana Kiswah dipasang, harus direnovasi. Sementara di Arab Saudi, Kiswah juga diperbaiki.
Kiswah terdiri dari kain sutra hitam dengan ayat-ayat Islam seperti ‘Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya,’ dan ‘Allah Maha Besar’ dan lain-lain, dibordir dengan sutra emas. Ada juga sabuk yang mengelilingi Ka’bah, dan tirai untuk pintu.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Kiswah diganti pada setiap hari ke-10 bulan Dzulhijjah, kira-kira 20 hari sebelum Tahun Baru Islam.
Saat ini, pembuatan Kiswah menelan biaya SAR 17,000,000 atau sekitar 51 milyar Rupiah. Kiswah tersebut terbuat dari kain selebar 658m2 dari 670 kilo sutra. Sulamannya terbuat dari 15 kg benang emas. Kiswah tersebut terdiri dari 47 lembar kain, yang masing-masing sepanjang 14m dengan lebar 101 cm. Sebelumnya, kiswah dikerjakan secara manual, tetapi perlahan-lahan dibantu dengan komputer, sehingga mempercepat waktu penyelesaiannya.(T/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain