ZIONIS Israel bukan sekadar penjajah, mereka adalah simbol kezaliman dunia. Mereka menodai Tanah Suci, merampas rumah-rumah penduduk Palestina, dan menebar teror dengan senjata. Apa yang mereka lakukan tidak hanya melukai bangsa Palestina, tetapi juga seluruh umat manusia yang masih memiliki hati nurani. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang zalim, yang menyebabkan kamu disentuh api neraka.” (QS. Hud: 113).
Sejak berdirinya, Israel adalah proyek kolonialisme yang dibungkus agama palsu. Mereka mengatasnamakan “tanah perjanjian”, padahal dalam kitab suci mereka pun Allah mengutuk mereka karena membangkang. Zionis bukanlah representasi agama, melainkan ideologi busuk yang menjadikan darah manusia tak bersalah sebagai modal eksistensi mereka.
Sejarah mencatat, setiap kali kaum Yahudi berbuat makar, Allah membongkar tipu daya mereka. Dari zaman Nabi Musa hingga hari ini, sifat keras kepala dan haus kekuasaan membuat mereka dibenci oleh bangsa-bangsa. Allah menyingkapkan tabiat mereka dalam Al-Qur’an: “Setiap kali mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Mereka berusaha membuat kerusakan di muka bumi, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” (QS. Al-Maidah: 64).
Di Gaza, dunia melihat wajah asli Zionis: membantai anak-anak, menggempur rumah sakit, mengebom sekolah, hingga memutus listrik dan air. Semua dilakukan dengan senyum sinis, seolah nyawa manusia hanyalah angka statistik. Mereka adalah contoh nyata dari bahan bakar api neraka, karena dosa mereka menumpuk tanpa pernah disesali.
Kekuatan militer Zionis mungkin terlihat besar, tetapi itu hanyalah fatamorgana. Seperti Firaun yang dulu congkak, mereka merasa tak terkalahkan. Namun, sejarah mengajarkan bahwa kekuatan zalim pasti tumbang. Fir’aun pun akhirnya ditenggelamkan oleh laut, dan jasadnya menjadi bukti kehinaan. Israel pun akan menuju nasib yang sama.
Setiap roket yang menghantam Gaza, setiap peluru yang menembus tubuh anak Palestina, adalah saksi yang akan menjerat Zionis di pengadilan Allah kelak. Neraka Jahannam menunggu mereka, sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, mereka itu dilaknat Allah, para malaikat, dan seluruh manusia.” (QS. Al-Baqarah: 161).
Zionis bukan hanya musuh umat Islam, mereka musuh kemanusiaan. Mereka menjadikan dunia tidak damai, memelihara peperangan, dan mengadu domba bangsa-bangsa. Lobi-lobi mereka meracuni politik global, sementara rakyat Palestina dipaksa hidup dalam penderitaan panjang.
Namun, mereka lupa satu hal penting: doa orang yang terzalimi tidak ada hijab antara dia dan Allah. Setiap tangis ibu Palestina, setiap darah syuhada yang tumpah, akan naik ke langit sebagai pengaduan. Dan Allah berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang dizalimi, walaupun waktunya mungkin ditunda.
Baca Juga: Israel: Penjajah yang Menjadikan Palestina Neraka
Kelemahan terbesar Zionis adalah ketakutan mereka sendiri. Mereka selalu berlindung di balik tembok, bunker, dan teknologi militer. Mereka tahu, jika tanpa perlindungan itu, mereka hanyalah manusia pengecut yang takut mati. Inilah kontrasnya dengan bangsa Palestina yang justru merindukan syahid.
Israel membangun narasi bahwa mereka bangsa terpilih. Padahal, jika benar mereka terpilih, mengapa dunia membenci tindakan mereka? Mengapa tangan mereka berlumuran darah? Allah sudah menyingkap kepalsuan mereka dalam Al-Qur’an, bahwa mereka adalah kaum yang dimurkai dan dilaknat.
Kezaliman tidak akan abadi. Sebagaimana Uni Soviet runtuh, sebagaimana apartheid Afrika Selatan berakhir, sebagaimana Nazi hancur, demikian pula Zionis akan binasa. Dunia sudah muak dengan kebiadaban mereka. Bahkan, rakyat Yahudi yang masih punya hati nurani pun banyak menentang Zionisme.
Bahan bakar neraka itu bukan kayu atau batu semata, melainkan manusia-manusia zalim yang membangkang. Zionis Israel sedang mempersiapkan diri mereka sendiri untuk itu. Setiap bom yang mereka jatuhkan, sesungguhnya adalah api neraka yang sedang mereka kumpulkan untuk membakar diri mereka kelak.
Baca Juga: 11 Tips Menjadi Suami yang Menghargai Istri dalam Islam
Umat Islam harus sadar, bahwa melawan Zionis bukan hanya kewajiban politik, tetapi juga ibadah. Membela Palestina adalah membela masjid Al-Aqsha, kiblat pertama umat Islam, tanah suci yang diberkahi Allah. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan hilang kebaikan umatku, hingga datangnya hari kiamat, selama mereka berjuang membela Baitul Maqdis.” (HR. Ahmad).
Setiap umat Islam yang berdiam diri saat Palestina dizalimi, sesungguhnya ikut menyumbang keberanian Zionis. Diam berarti membiarkan mereka semakin sombong. Padahal, sekecil apapun doa dan dukungan kita, adalah senjata yang bisa menggetarkan musuh. Karena kemenangan tidak datang dari jumlah, tetapi dari pertolongan Allah.
Zionis Israel boleh saja merasa kuat hari ini. Tetapi sejatinya, mereka sedang berjalan menuju jurang kehancuran. Api neraka telah menanti mereka, sebagaimana janji Allah bagi orang-orang zalim. Tugas kita adalah terus melawan, dengan lisan, tulisan, doa, dan tindakan nyata. Sebab pada akhirnya, kebenaran pasti menang, dan kezaliman pasti binasa.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mengenal Armada Kemanusiaan Global Sumud Flotilla: Harapan yang Berlayar Menembus Blokade Gaza