Rafah, MINA – Direktur Rumah Sakit Kuwait di Rafah, Suhaib Al-Hams, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (9/5) malam, bahan bakar hampir habis dan sisa bahan bakar hampir tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah sakit untuk tiga hari mendatang.
Ia memperingatkan tentang bencana nyata di Rafah, di ujung paling selatan Jalur Gaza, dalam beberapa hari mendatang. Palestinian Information Center melaporkan.
Al-Hams mengimbau organisasi internasional segera turun tangan menyelamatkan Kegubernuran Rafah dari bencana kesehatan.
“Kami bekerja dengan persyaratan minimal yang dibutuhkan di rumah sakit dan kami kekurangan staf untuk menangani kondisi bencana di Rafah,” ujar Al-Hamas.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Serangan Israel ke Rafah mengakibatkan RS ini kekurangan staf karena mereka terapaksa mengungsi.
Relawan MER-C Indonesia yang saat ini masih tertahan di Rafah sejak Rabu ikut ditugaskan membantu RS Kuwait, karena kurangnya staf dan banyaknya korban serangan yang harus ditangani.
Direktur Rumah Sakit tersebut menekankan bahwa jumlah rudal yang dilarang secara internasional yang jatuh di Rafah sangat besar, dan menyerukan Organisasi Kesehatan Dunia untuk segera bertindak menyelamatkan rumah sakit di Rafah.
Kota Rafah yang padat penduduk telah menjadi sasaran serangan artileri dan udara Israel yang intensif selama dua hari terakhir, ditambah dengan penutupan Penyeberangan Rafah oleh Israel yang membatasi masuknya bahan bakar dan truk bantuan. []
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka