Sabah, MINA – Menteri Pelajaran dan Inovasi Negeri Sabah, YB Datuk Dr. Yusof bin Yacob, menerima kunjungan hormat Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Krishna Djelani, bertempat di Wisma Bandaraya.
Pada kunjungan tersebut, Konjen Krishna dan Menteri Yusof membahas mengenai pentingnya akses pendidikan bagi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di Malaysia. Demikian keterangan tertulis Kemlu RI yang dikutip MINA, Jumat (10/8).
“Mengingat jumlah WNI di Sabah yang cukup besar, maka bobot dan penekanan tugas utama KJRI Kota Kinabalu adalah memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap WNI. Termasuk pelayanan terhadap akses pendidikan anak-anak WNI/TKI,” ujarnya.
Krishna menjelaskan, saat ini terdapat 200 lebih Community Learning Center (CLC) di Sabah yang telah melayani akses pendidikan sekitar 25.000 anak-anak TKI/WNI di Sabah. Disadari bahwa beberapa CLC, khususnya CLC yang berada di bandar (non ladang), masih belum berdaftar dan di antara beberapa siswa juga belum memiliki dokumen dan pas pelajar.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Dalam kaitan ini, ia mengharapkan dukungan dan kebijaksanaan lebih lanjut dari Kementerian Pelajaran dan Inovasi Sabah.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Yusof bin Yacob berjanji akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait seperti dengan Jabatan Pendidikan Negeri Sabah dan Jabatan Imigrasi. Namun secara pribadi, Datuk Yusof yang pada kesempatan tersebut didampingi oleh Setiausaha Tetap, Datuk Bruno Vun, menyampaikan sangat mendukung bahwa semua anak mendapatkan pendidikan yang layak.
“Semua anak perlu mendapatkan pendidikan yang layak, termasuk mereka yang statusnya ilegal,” tegas Menteri Yusof. (R/R04/RI-1)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)