Washington, MINA – Presiden Amerika Seritkat (AS) Donald Trump mengatakan pada Selasa (5/2) bahwa ia akan mengadakan pertemuan puncak dengan pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un selama dua hari yaitu pada 27-28 Februari mendatang di Vietnam untuk melanjutkan pembahasan mengenai senjata nuklir Korut.
Trump mengatakan, ini pertemuannya yang kedua dengan Kim, karena pertemuan pertama mereka di Singapura sejak bulan Juni lalu. Tetapi belum ada rencana konkret untuk bagaimana denuklirisasi dapat diimplementasikan.
Denuklirisasi Korut mencoba untuk menghindar dari AS selama lebih dari dua dekade, sejak pertama kali diketahui bahwa Korut hampir saja memperoleh sarana untuk senjata nuklir, demikian Arab News memberitakan pada Rabu (6/2).
“Sebagai bagian dari diplomasi baru yang berani, kami melanjutkan dorongan yang bersejarah kami untuk perdamaian di Semenanjung Korea,” kata Trump dalam sambutan yang disiapkan untuk pidato kenegaraannya.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pada pertemuan puncak Trump dan Kim kedua, beberapa ahli mengatakan Korut kemungkinan akan berusaha untuk memperdagangkan penghancuran kompleks nuklir Yongbyon utamanya dengan janji AS harus secara resmi mendeklarasikan akhir Perang Korea dari 1950-1953 hingga sekarang yang masih belum berakhir dan membuka kantor penghubung di Pyongyang.
“Para sandera kami telah pulang, pengujian nuklir telah berhenti, dan belum ada peluncuran rudal dalam 15 bulan,” kata Trump.
“Banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan, tetapi hubungan saya dengan Kim Jong Un adalah yang baik,” katanya.
Kota Vietnam merupakan tempat pertemuan antara Trump dan Kim dan menjadi tempat diumumkan perdamaian. Negara ini, bagaimanapun, ingin memproyeksikan dirinya di panggung dunia. (T/Haf/B05)
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)