
Anak-anak menyusun abjad bahasa Arab selama memeriahkan festival berbahasa Arab di Beirut, Lebanon. (Sumber foto: Alarabiya, AP)
Riyadh, 4 Muharram 1437/17 Oktober 2015 (MINA) – Bahasa Arab klasik kian hari kian rusak, kata Dosen di Universitas Raja Abdulaziz Arab Saudi, Duha Akkad. Penggunannya di media seperti surat kabar, radio, dan televisi banyak yang salah kaprah.
Akkad mengaku malu melihat generasi saat ini tidak memerhatikan bahasa sebagai identitas diri, baik di akademi, kantor, ataupun pemerintahan. Sejak awal abad 20-an, bahasa Arab klasik mulai tergerus karena bahasa asing mulai masuk melalui kekuatan kolonial.
“Bahasa Arab klasik penting bagi umat Muslim karena menjadi bahasa Al Qur’an,” ujar Akkad seperti dlaporkan Al Arabiya, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Berdasarkan riset Pew, muslim di dunia mencapai 1,6 miliar atau 23 persen dari populasi dunia.
“Banyak orang Arab sendiri yang juga tidak memahami bahasa Arab klasik dengan baik. Akibatnya, mereka keliru saat menerjemahkan. Peminat Sastra Arab juga masih sedikit karena banyak yang ingin jadi dokter, insinyur, dan ilmuwan,” tambahnya.
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din
Artinya, pendidikan bahasa Arab klasik sedang terpinggirkan. Kolumnis Ali Moussa juga mengatakan banyak guru bahasa Arab yang tidak memiliki kualifikasi memadai. Mereka banyak beranggapan Arab klasik menjadi bahasa yang lebih berat.
Universitas di Riyadh berjuang keras untuk menarik minat lulusan SMA agar memilih jurusan Sastra Arab. Beberapa dosen juga mencoba menghidupkan kelas Sastra Arab dengan mengundang sastrawan atau penulis terkenal ke dalam kelas.
“Pendidikan bahasa Arab klasik harus diperkuat dan diperkaya sejak sekolah dasar. Itu merupakan tahap yang paling penting dalam membangun fondasi bahasa Arab klasik. Hal serupa juga harus ditaati media massa,” tandas Akkad. (T/P020/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara