Manama, MINA – Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmad Al Khalifa membela keputusannya memberikan wawancara langka kepada outlet media Israel pekan lalu. Ia mengatakan hal itu bukan berarti Kerajaan mendukung normalisasi hubungan dengan negara Yahudi itu.
Pada Rabu (26/6) lalu, Al Khalifa berbicara kepada Times of Israel dan wartawan penyiar Kan Israel dan Channel 13 News, di sela-sela Loka Karya “Perdamaian Menuju Kemakmuran” di Manama yang dipimpin Amerika Serikat mengenai ekonomi Palestina.
Komentarnya yang menyatakan legitimasi keberadaan Israel dan harapan untuk perdamaian, dipuji di Israel dan di tempat lain sebagai terobosan, tetapi juga membuat marah sebagian pihak di dunia Arab yang menentang kontak dengan Israel sampai konflik Arab-Israel diselesaikan.
“Ada yang mengatakan ini normalisasi. Ini bukan normalisasi. Ini bahkan bukan langkah menuju normalisasi,” katanya kepada saluran berita Al-Arabiya milik Saudi, Jumat (28/6), demikian Times of Israel melaporkan pada Ahad (30/6). (T/RI-1/P1)
Baca Juga: 120 Lebih Pejuang Hezbollah Lebanon yang Gugur Dimakamkan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din