Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahrain Diminta Buka Kedutaan Besar di Indonesia

Rendi Setiawan - Kamis, 30 Maret 2017 - 20:08 WIB

Kamis, 30 Maret 2017 - 20:08 WIB

288 Views

(dok. nfse.co.uk)

Jakarta, 2 Rajab 1438/30 Maret 2017 (MINA) – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI meminta Pemerintah Bahrai melalui rlemen Bahrain untuk segera membuka Kantor Kedutaan Besar Bahrain di Indonesia.

Hal itu mengingat selama ini perwakilan Bahrain masih bersgatus  di Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Indonesia. Padahal, Kedutaan Indonesia sudah membuka Kantor Kedutaan Besar di Bahrain sejak tahun 2015 lalu, demikian Parlementaria melaporkan.

“Karena kalau kita hanya mengatakan hanya di dalam MoU saja untuk mengadakan investasi energi, ekonomi, industri, dan sebagainya. Kalau tidak ada kedutaannya bagaimana kita bisa mempercepat itu. Kedutaan itu penting,” kata Anggota BKSAP Itet Sumarijanto saat menerima kunjungan Parlemen Bahrain di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/3).

Sebelumnya, Ketua DPR RI bersama Parlemen Bahrain menandatangani nota kesepahaman di berbagai bidang, khususnya ekonomi melalui investasi di bidang energi. Bahrain adalah mitra strategis Indonesia di kawasan Teluk Arab.

Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership

Sebaliknya, Bahrain dapat menjadikan Indonesia sebagai mitra strategisnya di kawasan ASEAN yang sejak januari 2016 telah memberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), sebagai entry point pasar tunggal ASEAN.

“Keberadaan Kedutaan itu penting karena harus sejalan dengan kerjasama sehingga keduanya bisa saling berkesinambungan dengan mudah,” katanya.

Selain itu, politisi senior ini juga mengusulkan agar Bahrain meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia tidak hanya di bidang energi tetapi juga di sector Pariwisata atau fashion Muslim. Terlebih lagi, sejak tahun 2016, Indonesia telah memberikan kebijakan bebas visa bagi warga Bahrain.

Sementara Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dapat menjadi kiblat fashion bagi negara muslim di Timur Tengah. “Fashion pakaian kita cukup menarik, kenapa tidak coba dikembangkan di Bahrain,” tandasnya.

Baca Juga: Enam Relawan UAR Korwil NTT Lulus Pelatihan Water Rescue

Terkait hal itu, Ketua Parlemen Bahrain H.E. Ahmed bin Ebrahim Rashid Al Mulla mengatakan pihaknya telah menyampaikan surat permohanan ke pemerintah Indonesia dan akan segera memproses hal tersebut.

“Saat ini pemerintah Bahrain sedang fokus dalam pengamanan terorisme yang sedang melanda negaranya belakangan ini. Selain itu, urusan administrasi antar kedua negara cukup memakan waktu yang lama sehingga memperlambat proses pembukaan kedutaan,” katanya. (T/R06/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Syubban Camp, Perkuat Jiwa Kepemimpinan untuk Pembebasan Baitul Maqdis

Rekomendasi untuk Anda

Kementerian Luar Negeri RI (foto: Topcareer.id)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia