Yerusalem, MINA – Kerajaan Bahrain dan Israel mengumumkan dimulainya prosedur pembukaan kedutaan dan prosedur penerbitan visa.
Hal itu terjadi selama sesi pembicaraan tripartit bersama yang berlangsung di Tel Aviv yang dihadiri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Bahrain Dr. Abdul Latif bin Rashid Al Zayani, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, dan Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi.
Kantor Berita Bahrain yang dikutip MINA, Kamis (19/11) menyatakan, Menlu Bahrain menyampaikan terima kasih dan penghargaannya kepada pemerintah Israel atas undangan dan penerimaan delegasi Bahrain, dan belasungkawa yang mereka persembahkan atas kematian mendiang Yang Mulia Pangeran Khalifa bin Salman Al Khalifa, dan mengingat pencapaiannya.
“Diskusi bersama akan berkontribusi pada pengembangan kerja sama antara Kerajaan Bahrain dan Negara Israel di bidang perdagangan dan investasi, proyek yang sedang berkembang, sektor perbankan, kesehatan, pendidikan, komunikasi, teknologi dan inovasi,” jelas menteri
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Dia mengungkapkan, kedua negara sedang bekerja secara intensif untuk membuka kedutaan besar dan mengakhiri sistem visa bersama sesuai peraturan yang Berlaku.
Al-Zayani mengumumkan, dia telah mengajukan permintaan resmi kepada otoritas Israel untuk membuka kedutaan besar di Israel.
Terkait nota kesepahaman kerja sama di bidang pelayanan udara yang ditandatangani baru-baru ini, Menlu Bahrain menyatakan, mulai awal 2021, 14 penerbangan pekanan antara Bahrain dan Tel Aviv, serta bandara lain termasuk Eilat dan Haifa, serta lima penerbangan kargo pekanan.
Dia menekankan pentingnya langkah tersebut dalam mengembangkan kerja sama kedua negara di bidang pariwisata dan perdagangan. (T/B04/R1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon