Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BAHTIAR EFENDI: PARTAI ISLAM DI INDONESIA HANYA SEBAGAI PELENGKAP

Zaenal Muttaqin - Senin, 9 Februari 2015 - 22:16 WIB

Senin, 9 Februari 2015 - 22:16 WIB

931 Views

Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Profesor Bahtiar Effendi
Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (<a href=

UIN) Jakarta, Profesor Bahtiar Effendi " width="300" height="227" /> Dekan FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Profesor Bahtiar Effendi (Foto: Zaenal/MINA)

Yogyakarta, 19 Rabi’ul Akhir 1436/9 Februari 2015 (MINA) – Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Profesor Bahtiar Effendi mengungkapkan, keberadan partai-partai politik Islam di Indonesia saat ini tidak lebih hanya sebagai pelengkap.

“Partai-partai Islam yang ada sekarang ini tidak lebih hanya sebagai pelengkap yang tidak memiliki keberanian dan keyakinan,” ujarnya saat menjadi nara sumber dalam sidang pembahasan penguat politik umat Islam pada acara Kongres Umat Islama Indonesia (KUII) VI di Yogyakarta, Senin (9/2).

Menurutnya, partai Islam saat ini tidak memiliki keyakinan gagasan untuk memimpin pemerintahan. Buktinya pada Pemilu 2009 dan 2014 partai-partai Islam perolehan suaranya jika digabung cukup memenuhi sarat untuk mengusung calon presiden.

“Tapi itu tidak dilakukan oleh partai-partai Islam Indonesia, mereka tidak memiliki keberanian untuk menunjukkan kemampuannya,” kata Effendi.

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

Partai-partai Islam justru ikut mendukung calon yang diusung oleh partai lain, yang berarti hanya menjadi pelengkap bagi partai lain untuk dapat memenuhi syarat mengusung calon presiden.

Partai Islam tidak berani mengusung calon sendiri, justru mendukung presiden yang diusung oleh partai lain, ini namanya pelengkap,” tegas Effendi.

Partai-partai Islam saat ini tidak mampu merumuskan aspirasi yang diusungnya. Kondisi ini sangat berbeda jauh dengan partai Islam di era tahun 50-an. Saat itu ada partai Masyumi, partai Nahdlatul Ulama, Syarikat Islam dan lainnya yang semuanya memiliki aspirasi nyata.

“Aspirasi mereka menjadikan Islam sebagai dasar negara, ini sekedar contoh saja bukan berarti aspirasi ini akan dikembangkan sekarang,” jelas Effendi.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Saat itu keberadaan partai bukan hanya sebagai pelengkap, sejak awal didirikan untuk menunjukkan bahwa gagasan yang lebih baik. Aspirasi politik Islam itu lebih baik untuk kepentingan Indonesia pada saat itu sehingga tidak pernah jadi pelengkap.

Profesor Bahtiar Effendi pada sidang pleno KUII VI itu mengingatkan bahwa jumlah umat Islam di Indonesia itu sangat besar dan akan menjadi kekuatan besar jika memiliki keyakinan dan keberanian dan bukan menjadi pelengkap saja. (L/R11/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia