Bakomubin Bentuk Konsorsium Bangun 100 RS Islam

Jakarta, MINA – Badan Koordinasi Muballigh Indonesia () akan segera membangun 100 Islam di seluruh lndonesia.

Ketua Umum Bakomubin, Prof. Dr. KH Deddy Ismatullah dalam konferesi pers di DPP Bakomubin di Jakarta Pusat, Sabtu (2/6). mengatakan, program tersebut,merupakan bentuk pelayanan Bakomubin kepada umat.

“Untuk itu, Bakomubin dan PT An-Nisa Utama yang sudah berpengalaman mengelola RS An-Nisa Group, membentuk konsorsium agar gagasan besar ini dapat terwujud”.

“Mendirikan 100 RS Islam di Indonesia ini kan rasanya hampir mustahil kalau dilakukan sendirian. Karenanya kami bermaksud membentuk konsorsium dengan mengundang pihak-pihak yang peduli terhadap pelayanan umat untuk bergabung,” kata Prof Deddy.

Dia juga menambahkan, RS Islam harus dapat ikut berperan pada Program laminan Kesehatan Nasional (JKN) sesuai amanat Undang Undang Dasar 1945. Dengan begitu RS Islam menjadi solusi dari permasalahan mahalnya biaya kesehatan yang kerap kali terjadi di Indonesia.

“Jadi RS Islam ini nantinya juga akan memprioritaskan kaum dhuafa. Kami ingin mengubah citra yang selama ini ada bahwa RS Islam itu mahal. Semoga kami dapat menghadirkan RS Islam yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat,” ujar Prof Deddy.

Senada dengan itu, penanggung jawab program konsorsium pembangunan 100 RS Islam se-Indonesia, dr Arif Nasution mengatakan seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan yang baik yang pelaksanaannya dilakukan oleh Badan Penyelenggan Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).

Namun Seiak berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 1 Januari 2014 terjadi banyak masalah di lapangan. Salah satu yang krusial, rumah sakit yang berkerjasama dengan BPIS, terjadi banyak perubahan, terutama dalam sistem pembayaran pelayanan dari fee for service menjadi package payment.

“Hal tersebut menimbulkan tantangan baru dalam manajemen rumah sakit, karena belum semua rumah sakit siap dengan perubahan yang terjadi. Akhirnya banyak rumah sakit mengelami rugi akibat melayani peserta JKN,” ungkap dr Arif.

Dia menambahkan, salah satu alasan Bakomubin menggandeng RS An-Nisa Group karena pengalaman melayani peserta JKN sejak 1 Januari 2014. Lewat kebehasilan Rumah sakit An-Nisa Tangerang melayani peserta JKN, kini rumah sakit itu menjadi percontohan untuk pengelolaan RS Tipe C.

‘’Keberhasilan tersebut membuat lebih dari 350 rumah sakit se-lndonesia datang untuk studi banding mempelajari pengelolaan pelayanan JKN,” ungkap dr Arif.

Melalui konsorsium yang dibentuk, dia berharap ada transfer ilmu pengetahuan kepada 100 RS Islam yang akan dibangun, bagaimana caranya pengelolaan rumah sakit Islam. Sehingga sebagai lembaga dakwah, Bakomubin dapat memberikan manfaat lebih banyak bagi umat, terutama dalam pelayanan kesehatan. (L/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0