Islamabad, MINA – Bakutembak terjadi antara pasukan Pakistan dengan India di wilayah Himalaya Kashmir pada Rabu (16/10), menewaskan empat warga sipil dan melukai hampir selusin lainnya, kata para pejabat dari kedua belah pihak.
Kashmir terpecah antara Pakistan dan India dan diklaim oleh kedua negara secara keseluruhan. Mereka telah berperang dua kali di provinsi tersebut.
India memicu putaran baru ketegangan pada Agustus, ketika India menurunkan otonomi Kashmir dan memberlakukan kontrol yang lebih ketat di daerah itu.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan, pihaknya memanggil seorang diplomat India untuk mengajukan protes atas “pelanggaran gencatan senjata” di hari sebelumnya yang menewaskan tiga warga sipil, termasuk dua anak di Pakistan dari perbatasan Kashmir. Globeandmail melaporkan.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Letnan Kolonel Devender Anand, seorang juru bicara militer India, mengatakan, Pakistan menembaki dua lusin pos tentara India di sepanjang sektor Poonch yang sangat termiliterisasi, Senin dan Selasa.
Dia mengatakan pasukan Pakistan menggunakan mortir dan senapan mesin serta menargetkan beberapa desa juga.
Anand menyalahkan Pakistan karena memulai tembakan dan mengatakan pasukan mereka “tidak salah” menanggapi apa yang disebutnya serangkaian pelanggaran gencatan senjata tanpa alasan.
Sebelumnya, seorang administrator sipil India, Rahul Yadav, mengatakan bahwa seorang wanita muda dan beberapa sapi dibunuh karena penembakan di sektor Poonch pada hari Selasa.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Perwira polisi India Parvaiz Ahmed mengatakan, pasukan keamanan India menewaskan tiga gerilyawan dalam baku tembak di Kashmir selatan, menyusul laporan intelijen bahwa sekelompok gerilyawan bersembunyi di kota Bijbehara.
Kashmir yang dikelola oleh India telah mengalami kerusuhan dan protes anti-pemerintah sporadis sejak New Delhi mencabut status khususnya. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai