Sanaa, MINA – Koalisi militer pimpinan Arab Saudi, Selasa (31/3), menggempur ibu kota Yaman, Sanaa, yang dikuasai pemberontak Houthi dengan serangan udara sebagai pembalasan atas serangan rudal ke Riyadh.
Warga di Sanaa melaporkan beberapa ledakan setelah serangan bom dimulai, demikian Nahar Net melaporkan.
Itu peningkatan ketegangan terbaru meskipun PBB menyerukan gencatan senjata untuk melindungi warga sipil Yaman dari pandemi virus corona baru.
Koalisi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Saudi Press Agency (SPA), operasi militer menargetkan “tempat penyimpanan, perakitan dan instalasi” rudal balistik dan pesawat tak berawak di seluruh wilayah yang dikuasai Houthi.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Televisi Al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan, setidaknya 19 serangan udara terhadap sejumlah sasaran di Sanaa, termasuk pangkalan militer dan akademi militer.
Operasi itu terjadi setelah pertahanan udara Saudi mencegat dua rudal balistik Houthi di atas Riyadh dan kota perbatasan Jizan Sabtu malam.
Serangan rudal Houthi ke Riyadh adalah serangan besar pertama ke Arab Saudi sejak pemberontak Yaman itu menawarkan menghentikan serangan terhadap Kerajaan pada September, setelah serangannya menghancurkan instalasi minyak Saudi.
Pertempuran juga meningkat antara pasukan Houthis dan Yaman yang didukung Riyadh di sekitar distrik strategis di utara, Al-Jawf dan Marib. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)