New York, 18 Ramadhan 1434/26 Juli 2013 (MINA) – Pemimpin PBB Ban Ki-moon pada hari Kamis (25/7) menyeru militer Mesir untuk membebaskan presiden yang digulingkan Muhammad Mursi dan para pemimpin Ikhwanul Muslimin.
Wakil Juru Bicara PBB Eduardo del Buey mengatakan, Jumat (26/7), bahwa Ban menuntut Mursi dan pendukung tingkat tingginya dibebaskan atau kasus mereka ditinjau secara transparan tanpa penundaan, Live Mint melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj news Agency).
Mursi dan beberapa pemimpin Ikhwanul Muslimin telah ditahan sejak militer mengusir dia dari kekuasaan pada tanggal 3 Juli, dalam menanggapi protes besar-besaran yang menyerukan kejatuhannya.
Ketegangan kembali meningkat di Mesir menjelang unjuk rasa saingan oleh pengikut Mursi pada Jumat, kata juru bicara Ban mengikuti kuatnya kekhawatiran akan perkembangan di Mesir.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Sekjen sekali lagi mendesak semua pihak untuk bertindak dengan menahan diri secara maksimum. Dia mendukung hak-hak semua orang Mesir untuk mengadakan protes damai,” kata Buey.
“Dia menyerukan kepada otoritas interim (sementara) untuk memastikan hukum dan ketertiban serta menjamin keselamatan dan keamanan semua orang Mesir.”
“Ban memperbaharui seruannya untuk dialog nasional yang bermakna dan proses rekonsiliasi inklusif. Tujuannya harus untuk memetakan jalan damai menuju pengembalian penuh kontrol sipil, tatanan konstitusional, dan pemerintahan yang demokratis,” tambah del Buey.
Pada tanggal 25 Juli, dalam rekaman video yang diposting di YouTube, Hisham Qandil, yang merupakan perdana menteri sebelum Mursi digulingkan, mengusulkan roadmap tiga tahap bagi Mesir, Press TV melaporkan.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mantan Perdana Menteri itu mengatakan kedua pihak, lawan dan pendukung Mursi harus menahan diri agar melakukan pawai dan panggung demonstrasi hanya dalam lokasi yang tetap.
Qandil juga mendesak pembebasan tahanan yang ditangkap pada hari-hari yang mengarah ke pemecatan Mursi, dan mereka yang ditahan sejak itu. Dan menambahkan bahwa delegasi harus mengunjungi Mursi untuk memastikan kesehatannya.
Pemimpin Ikhwanul Muslimin Mohamed Badie telah meminta Mesir untuk melakukan aksi damai. Tanggal 22 Juli, keluarga Mursi mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengambil tindakan hukum terhadap kepala tentara Mesir karena telah menculik presiden yang digulingkan.
“Kami mengambil langkah-langkah hukum lokal dan internasional terhadap Abdel Fattah al-Sisi, pemimpin kudeta militer berdarah, dan kelompoknya,” kata putri Mursi, Shaimaa Muhammad Mursi dalam sebuah konferensi pers.
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Anak Mursi, Osama juga mengatakan bahwa keluarganya tidak mendengar kabar dari ayahnya sejak kejatuhannya. Keluarga menuding tentara yang bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan Mursi. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah