Bandung, MINA – Publik Australia dewasa ini mengenal Indonesia tidak hanya sebagai negara di mana Islam dan demokrasi saling beriringan, tetapi juga sebagai surga untuk modest wear (Muslim wear).
Sebagai upaya untuk menjembatani kekayaan kreasi modest wear Indonesia dengan kemajuan teknologi dan manajemen di bidang fesyen di Australia, Konsul Jenderal RI Yayan GH Mulyana telah menggagas kerja sama Bandung Islamic Fashion Institute (IFI) dengan TAFE South Australia. Kerja sama dimulai pada bulan Mei 2017.
Pada tanggal 14 November 2017, di Bandung, Konsul Jenderal RI telah bertemu dengan Irna Mutiara dan Hanni dari IFI untuk mematangkan roadmap pengisian kegiatan kerja sama IFI – TAFE SA. Melalui kerja sama ini diharapkan IFI semakin mampu memberi sumbangsih bagi terciptanya Bandung sebagai kiblat modest wear Indonesia, dan Indonesia sebagai kiblat modest wear dunia.
State of the Global Islamic Economic melaporkan pada 2018 nantinya industri pakaian muslim akan berkontribusi sebesar AS$320 miliar.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Berdasarkan data Organization of Islamic Cooperation (OIC), negara-negara eksportir utama produk busana muslim di dunia adalah Bangladesh dengan nilai ekspor AS$ 22 miliar. Selanjutnya diikuti oleh Turki dengan nilai ekspor AS$ 14 miliar dan Indonesia dengan nilai ekspor AS$ 7,2 miliar.
Pangsa pasar ekspor busana muslim Indonesia antara lain ke negara-negara Malaysia, Singapura, Thailand, Turki, Prancis. (R/R07/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina